Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251118-WA0074.jpg
Tim SAR melaksanakan pencarian terhadap korban hanyut Abdurahman Agus (57) di aliran sungai Bilukpoh wilayah Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana pada hari terakhir operasi SAR, Selasa (18/11/2025).(Dok.Istimewa)

Intinya sih...

  • Operasi SAR pencarian Abdurahman Agus di Sungai Bilukpoh resmi dihentikan setelah tujuh hari tanpa hasil.

  • Meski ditutup, tim tetap melakukan pemantauan dan meminta nelayan serta warga melapor jika melihat tanda keberadaan korban.

  • Korban adalah pekerja proyek Bendung Tlepus yang hanyut saat mandi; satu rekan tewas dan satu lainnya selamat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jembrana, IDN Times - Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap korban hanyut Abdurahman Agus (57) di aliran sungai Bilukpoh wilayah Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, secara resmi telah dihentikan pada hari Selasa (18/11/2025). Penghentian ini dilakukan setelah tim gabungan melaksanakan pencarian selama tujuh hari berturut-turut, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku dalam operasi SAR.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan SAR Jembrana, Dewa Hendri Gunawan, membenarkan penutupan operasi ini. Selama tujuh hari pencarian, jenazah korban belum juga ditemukan.

"Terhitung sejak korban dilaporkan hanyut, kemarin sudah dilaksanakan selama 7 hari. Sesuai dengan SOP dan evaluasi di lapangan, operasi SAR aktif kami nyatakan ditutup, Selasa (18/11/2025)," ujar Dewa Hendri Gunawan saat memberikan keterangan pada Rabu (19/11/2025).

1. Upaya maksimal selama tujuh hari

Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian korban hanyut terseret arus sungai di hari ke-4 pada Sabtu (15/11/2025).(Dok.Istimewa)

Dalam kurun waktu tujuh hari, tim SAR gabungan yang terdiri dari unsur Pos SAR Jembrana, TNI, Polri, BPBD, dan relawan telah melakukan penyisiran intensif di lokasi kejadian dan sekitarnya, termasuk menyusuri aliran sungai hingga ke wilayah pesisir dan perairan selatan kabupaten Jembrana.

Meskipun segala upaya dan sumber daya telah dikerahkan, keberadaan korban hanyut tersebut belum dapat ditemukan.

"Seluruh potensi SAR telah bekerja secara maksimal dan melibatkan area pencarian yang luas, baik darat maupun laut. Namun, kami mohon maaf, korban belum berhasil kami temukan," tambah Dewa Hendri.

2. Pemantauan tetap dilakukan, mohon bantuan nelayan dan warga

Upaya pencarian terhadap satu orang korban yang terseret arus deras di daerah aliran sungai Bilukpoh, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, masih belum membuahkan hasil hingga hari ke-4, Sabtu (15/11/2025) siang.(Dok.Istimewa)

Meskipun operasi SAR resmi dihentikan, Dewa Hendri Gunawan memastikan bahwa pihaknya akan tetap melaksanakan pemantauan secara berkala (monitoring) di sepanjang jalur yang diduga menjadi tempat hanyutnya korban.

"Meskipun operasi resmi kami tutup, kami tetap akan melakukan pemantauan berkala dan mengimbau kepada masyarakat, khususnya nelayan atau warga yang beraktivitas di sekitar sungai dan pantai, untuk segera melapor jika menemukan tanda-tanda atau keberadaan korban," pungkasnya.

3. Korban hanyut pekerja proyek rehabilitasi Bendung Tlepus

Tiga orang pekerja yang bekerja pada proyek rehabilitasi Bendung Tlepus di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, dilaporkan terseret derasnya arus sungai pada Rabu sore, (12/11/2025).(Dok.Istimewa)

Pihak keluarga korban telah menerima keputusan penutupan operasi ini dengan pertimbangan dasar SOP dan usaha pencarian yang telah dilakukan oleh tim gabungan. Korban merupakan seorang pekerja proyek pada rehabilitasi Bendung Tlepus di Desa Penyaringan Kecamatan Mendoyo.

Sesuai data yang diterima, korban diketahui bernama Abdurahman Agus (57) asal Jombang, Jawa Timur. Saat peristiwa tersebut, korban sedang mandi bersama rekan kerjanya lalu terseret arus air bah di sungai Bilukpoh. Selain ada belum ditemukan, satu orang lainnya ditemukan meninggal dunia dan satu orang selamat.

Editorial Team