Ilustrasi penyakit mulut dan kuku pada sapi. (IDN Times/Aditya)
Subagia melanjutkan, pihaknya terus memantau laporan adanya sapi sakit di wilayah Tabanan. Apabila dari laporan tersebut ada gejala klinis yang mengarah PMK, Balai Veteriner Denpasar akan melakukan pengujian, termasuk kegiatan tracer.
"Kami di daerah hanya melaporkan indikasi dan kondisi ternak, termasuk lingkungan kandang ke Balai Veteriner Denpasar. Apabila dari laporan tersebut ada mengarah gejala klinis PMK, baru dilakukan uji ke lapangan," jelasnya.
Subagia mengakui, para peternak banyak yang khawatir ketika ternaknya dalam kondisi tidak seperti biasa. Anggapan terindikasi PMK langsung muncul dibenak para peternak. Padahal kondisi ternak bisa saja dipicu oleh faktor cuaca, yang belakangan ini memang sangat dingin.
"Saat ternak mereka tak mau makan atau lemas, peternak pasti berpikir terinfeksi PMK dan minta agar cepat divaksin. Namun setelah dicek, bukan mengarah indikasi PMK," kata Subagia.