Suasana Terminal Keberangkatan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pada Rabu, 16 Februari 2022. (IDN Times / Ayu Afria)
Sejak menurunnya kasus angka COVID-19, Bali siap menyambut kembali kegiatan pariwisata yang menjadi pemasok utama perekonomian. Selain itu, akan ada beberapa kegiatan internasional yang berlangsung di Bali dan dihadiri oleh berbagai negara, termasuk penyelenggaran Forum G-20.
Pemberlakukan kebijakan tanpa karantina dan Visa on arrival (VoA) bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali juga menjadi angin segar bagi pulihnya industri pariwisata. Kebijakan VoA tersebut berlaku sejak Maret untuk wisatawan dari 23 negara, yakni Australia, Amerika Serikat, Belanda, Brunei, Filipina, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Myanmar, Prancis, Qatar, Selandia Baru, Singapura, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab, dan Vietnam.
"Pemerintah Provinsi Bali mendukung pariwisata Bali melalui kebijakan bebas karantina dan Visa on Arrival yang diterapkan untuk wisatawan mancanegara masuk ke Bali," ungkap Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.
Pria yang akrab disapa Cok Ace ini berharap agar kebijakan tersebut dapat dijalankan dengan baik oleh para pelaku pariwisata.
“Meski wisatawan sedikit, hotel-hotel juga harus menyiapkan kamar jika ada wisatawan yang positif. Kalau yang karantina di rumah sakit bagi yang berisiko tinggi, yang tidak terlalu berisiko, kita masukkan di hotel,” paparnya.