Denpasar, IDN Times - Malam munajat 212 yang dilangsungkan di Monas, Jakarta beberapa waktu lalu meninggalkan sejumlah kontroversi. Di antaranya selama doa atau puisi yang dibacakan oleh Wakil Ketua Tim Pemenangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Neno Warisman.
Doa tersebut dikritik oleh sejumlah pihak karena dinilai mengancam Tuhan untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres), 17 April mendatang. Lantas bagaimana tanggapan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno?