Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pict 2.jpg
Anabul vaksin gratis di Lapangan Puputan Badung, Denpasar. (IDN Times/Yuko Utami)

Denpasar, IDN Times - Anabul atau anak bulu berbaris rapi bersama para orangtua mereka di pinggir area Lapangan Puputan Badung, Kota Denpasar. Berdasarkan pengamatan IDN Times, sebagian besar anabul yang mengantre untuk vaksinasi gratis adalah anjing. Sementara, jumlah kucing tak sebanyak anjing. Ada sekitar tiga kucing yang mengakses layanan ini pada pukul 10.30 Wita, Sabtu (12/5/2025).

Warga Kota Denpasar, Yayuk, bersama putrinya Cahya, membawa seekor anjing bernama Ciki. Yayuk berkata, Ciki baru berusia 10 bulan mengikuti program vaksinasi gratis.

“Pas disuntik alergi, agak teriak dia (Ciki). Mungkin sedikit panas,” kata Yayuk kepada IDN Times.

Sebenarnya Yayuk ingin mendaftarkan Ciki dalam program sterilisasi anjing. Namun, syaratnya adalah harus anjing lokal. Sementara, Ciki adalah anjing ras. Sehingga Ciki tidak dapat ikut program sterilisasi anjing gratis ini. Seperti apa antusiasme warga Kota Denpasar? Berikut ini selengkapnya.

1. Pelaksanaan vaksinasi gratis dan program lainnya dalam rangka Tumpek Uye

Ilustrasi perayaan Tumpek Uye atau Tumpek Kandang, hari lahir hewan di Bali. (IDN Times/Yuko Utami)

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Kota Denpasar, Drh Ni Made Suparmi, mengatakan vaksinasi gratis telah menjadi program reguler Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar.

“Kalau secara rutin, kita sudah lakukan di desa-desa yang ada di empat kecamatan Kota Denpasar,” ujar Suparmi kepada IDN Times, Sabtu (12/7/2025).

Sementara dalam rangka Hari Raya Tumpek Kandang atau Tumpek Uye, Distan Kota Denpasar juga menyelenggarakan program lainnya. Program itu seperti sterilisasi khusus anjing lokal, dan pelayanan kesehatan berupa cek kesehatan serta pengobatan kasus ringan.

Distan Kota Denpasar menggandeng Yayasan Bali Animal Welfare Association (BAWA) untuk menangani sterilisasi anjing lokal. Koordinator Program Sterilisasi Yayasan Bawa, Gusti Ngurah Bagus, menyediakan 15 kuota sterilisasi anjing lokal dan hewan liar yang ada di sekitar Lapangan Puputan Badung. 

“Kita juga menyasar anjing-anjing liar untuk disterilisasi, jadi dengan melakukan steril ini kita juga melakukan kontrol populasi terhadap anjing liar,” kata Bagus.

2. Antusias warga Kota Denpasar tinggi

Anjing lokal peliharaan warga Kota Denpasar setelah proses sterilisasi. (IDN Times/Yuko Utami)

Menurut Suparmi, antusiasme warga Kota Denpasar mengikuti program pelayanan kesehatan hewan, vaksinasi, dan sterilisasi cukup tinggi. Pada pendaftaran sterilisasi anjing misalnya, Suparmi mengungkapkan ada ratusan pendaftar dan terseleksi 15 anjing lokal. Sementara vaksinasi dan pelayanan kesehatan hewan seperti anjing, kucing, dan kera tidak dibatasi. Antusiasme ini beriringan dengan kepedulian warga terhadap ancaman penyakit rabies.

“Kepedulian warga terhadap penyakit rabies untuk melindungi hewannya cukup tinggi sekarang,” kata dia.

Pihaknya juga berupaya memperkuat kerja sama dengan desa adat dan Dinas Kesehatan Kota Denpasar dalam pencegahan rabies. Suparmi meminta warga dapat menerima petugas vaksin rabies yang datang ke rumah-rumah. Warga juga dapat melaporkan ke Distan Kota Denpasar, jika terjadi kasus gigitan anjing dan hewan lainnya.

3. Pengobatan ringan untuk hewan

Seorang anak memotret anjingnya saat antre daftar vaksin. (IDN Times/Yuko Utami)

Sterilisasi anjing lokal dan liar, menurut Bagus adalah upaya agar populasi anjing terjaga. Ketika populasi anjing terjaga, maka kesejahteraan hewan khususnya anjing dapat meningkat. Bagus menegaskan, jika warga berkomitmen memelihara anjing, maka harus penuh tanggung jawab.

“Tolong jangan sekali-sekali membuang anjing karena itu akan membuat masalah baru lagi,” sarannya.

Sebab menurutnya, anjing akan menjadi liar dan meningkatkan populasi serta penyebaran rabies. Sementara, jika anabul mengalami masalah kesehatan ringan akan langsung ditangani oleh tenaga kesehatan. Namun jika mengalami penyakit berat, maka disarankan berobat ke dokter hewan terdekat.

Editorial Team