Adik almarhum Made Gede Ray Misno (53) di Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan (IDNTimes/Wira Sanjiwani)
Ray Misno tiba di rumah Banjar Sanggulan dari Kota Denpasar, pada Jumat (11/8/2023) sekitar pukul 19.00 Wita. Tidak ada hal tingkah laku yang memperlihatkan almarhum sakit kala itu. Semua berjalan seperti biasa.
"Datang jam 19.00 Wita dan mengeluh jalanan macet. Setelahnya ia makan malam. Sempat menasihati saya agar jangan makan daging babi sering-sering, karena katanya kita sudah tua. Saat itu menunya ayam garang asam," ujar Sri.
Setelah makan, temannya Ray Misno bertandang ke rumah dan mengobrol sampai pukul 21.00 Wita. Keesokan harinya, ia bangun sekitar pukul 05.30 Wita dan mengambil air hangat beserta kopi yang sudah disiapkan. Ia sempat menyeruput air hangat, lalu kembali ke dalam kamarnya sambil membawa kopi. Namun belum sempat meminum kopinya, dari dalam kamar Ray Misno mengeluh "nyele ati" atau dadanya tidak nyaman.
"Karena dia bilang begitu, istrinya mengajaknya ke dokter dan diiyakan," tutur Sri.
Setelah itu Ray Misno mengeluhkan napasnya sesak, dan memilih rebahan di tempat tidur. Melihat hal ini, seluruh anggota keluarga segera membopongnya ke mobil untuk dilarikan kembali ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan.