Menurut Psikiater di Klinik Utama Sudirman Medical Center (SMC) Denpasar, dokter kesehatan jiwa dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, jumlah service users yang memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa ini berfluktuatif. Angka 100 tersebut tidaklah semuanya, karena masih ada service users yang menggunakan layanan bahasa Inggris.
"Kalau dari angka ide bunuh diri, dari penelitiannya, angka bunuh diri ini tingginya di angka 20-an tahun, 30-an tahun, sama lansia. Kalau percobaan bunuh diri ini paling banyak diangka 20 tahun sampai 30-an tahun ya" ungkapnya, Jumat (25/6/2021).
Ia mengatakan ada ide bunuh diri yang masuk dalam kategori non suicidal self injury. Mereka menyakiti diri tanpa bunuh diri yang terjadi pada gangguan kepribadian ambang atau borderline personality disorder. Gangguan ini terjadi pada usia muda, kaitannya dengan korban bullying, pola asuh, broken home, kecanduan gadget, hingga kekerasan.
Ditekankan pula bahwa data tersebut belum mewakili keseluruhan orang yang berkeinginan untuk bunuh diri. Pengakses LISA saat ini cenderung kalangan muda.