Tabanan, IDN Times - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat ini masih berlangsung di Tabanan, di tengah bulan puasa bagi umat muslim.Program ini menyasar sekolah yang ada di Kecamatan Selemadeg Timur.
Siswa yang beragama Islam pun tetap mendapat jatah MBG. Penyaluran MBG untuk siswa beragama Islam ini diatur sehingga siswa bisa memakannya saat berbuka.
Salah satu siswa SMKN 3 Tabanan, Abel Oktavia, yang menjalankan ibadah puasa mengaku ia tetap mendapatkan jatah MBG. Hanya saja menunya berbeda dengan teman-teman yang tidak puasa.
"Menunya berupa snack dan buah-buahan. Untuk snack ada telur, biskuit, dan susu. Sementara buah itu berupa kurma dan salak," ujarnya, Jumat (7/3/2025)
Hal yang sama dipaparkan Kepala SDN 2 Bantas, Ni Made Surati. Untuk siswanya yang menjalankan ibadah puasa, mendapatkan menu berupa snack seperti biskuit, Energen, dan telur serta buah-buahan.
Tempatnya pun dibedakan. makanan MBG itu dikemas dalam tas sehingga bisa dibawa pulang oleh anak-anak. "Nantinya bisa mereka dinikmati saat buka puasa," katanya.
Sepanjang pelaksanaan MBG, menurut Surati, tidak ada keluhan dari anak-anak mengenai menu. "Menunya juga beragam setiap hari. Anak-anak belum ada yang sampai mengeluh. Hari ini menunya berupa nasi, daging ayam, sayur buncis dan wortel, buah melon serta susu," katanya.
Pihak orangtua juga hingga saat ini belum memberikan masukan mengenai menu yang diinginkan agar dipenuhi penyelenggara untuk anak-anak mereka. "Sampai sekarang dari orangtua murid tidak ada keluhan maupun masukan mengenai menu," ujar Surati.
Kapolsek Selemadeg Timur (Seltim), AKP I Nyoman Artadana mengatakan Polri bertugas melaksanakan pengawasan dan pengamanan dalam pendistribusian ke sekolah-sekolah yang mendapatkan MBG.
"Selama pelaksanaannya di Seltim tidak ada kendala dan lancar," ujarnya.
Menurutnya, setiap pendistribusian jumlah siswa tidak sama karena disesuaikan dengan kehadiran siswa. Jumlah siswa yang terdata mendapatkan MBG di Seltim itu sebanyak 3.367 siswa.
"Namun setiap pendistribusian jumlahnya tidak segitu karena disesuaikan dengan kehadiran siswa. Sekolah biasanya akan melakukan pemberitahuan kepada pihak dapur mitra," katanya.
Contohnya, kata Artadana, distribusi makanan yang dilakukan pada Kamis (6/3/2025) hanya untuk 2.900 siswa. "Jumlah ini berkurang karena ada siswa SMKN melaksanakan PKL di luar sekolah," ujarnya.