Prabowo Mau Cek Gigi Diam-Diam ke Rumah Sakit di Denpasar

Denpasar, IDN Times - Kehadiran Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali Internasional Hospital, pada Rabu (25/6/2025) siang, di The Meru Sanur, disambut oleh sorak sorai anak-anak yang mengibarkan bendera Merah Putih. Tampak Prabowo menyalami anak-anak. Bahkan satu di antaranya terekam didekap beberapa saat sebelum memasuki ballroom sekitar pukul 16.26 Wita. Kehadirannya juga disambut oleh Tari Pendet dan Tari Kolosal dengan penjagaan ketat oleh paspampres.
1. Prabowo ingin membenahi gigi di Bali

Presiden Prabowo mengatakan, banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) yang berobat keluar negeri menyebabkan terkurasnya devisa Indoneisa dalam jumlah besar. Dengan kehadiran KEK Sanur dan Bali Internasional Hospital ini, Pemerintah Indonesia ingin memberikan pelayanan yang tidak kalah dengan layanan terbaik di dunia. Dalam kunjungannya hari ini, ia sudah berkeliling ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof IGNG Ngoerah, dan kawasan KEK Sanur.
"Cukup canggih sampai saya sendiri tertarik. Mungkin diam-diam saya juga mau ke situ. Tapi diam-diam. Katanya ada jalur khusus untuk gubernur ke atas. Katanya. Emang gigi saya agak kurang bagus," terangnya.
2. Pemerintah Indonesia hadir melalui layanan kesehatan

Menurut Prabowo, selain kelaparan dan kemiskinan, peningkatan layanan kesehatan ini juga menjadi langkah untuk pengentasan kemiskinan. Pentingnya aspek kesehatan, sehingga Negara harus hadir dan berani menjadi pelopor dalam menjamin dan menjaga kesehatan warga negaranya. Ia menyebutkan, layanan kesehatan juga sebagai perwujudan tugas pokok Negara dalam melaksanakan pemerataan kesejahteraan.
"Pengeluaran kesehatan saya kira adalah sesuatu yang mengambil porsi besar dari pengeluaran setiap keluarga," terangnya.
Lebih dari itu, keberadaan layanan kesehatan bertaraf internasional ini, juga ia harapkan dapat menarik wisatawan untuk berobat di Bali, terutama dari kawasan Asia Tenggara dan Pasifik. Oleh karenanya, untuk mendukung tujuan-tujuan tersebut, pemerintah Indonesia akan kembali fokus pada perbaikan asuransi kesehatan. Prabowo memberikan tugas kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan untuk menambah fakultas kedokteran, akademi keperawatan, dan pendidikan spesialis.
"Kita masih banyak kekurangan. Kita masih kekurangan dokter," terangnya.
3. KEK Sanur untuk meningkatkan daya saing Indonesia

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir, mengatakan kemandirian kesehatan menjadi tantangan bagi Indonesia ke depannya. Dampak perubahan umur warga diungkap akan memberikan beban tersendiri bagi Negara. Dari data beberapa tahun terakhir terungkap, sebanyak dua juta warga Indonesia berobat keluar negeri.
"Ini kurang lebih menghabiskan hampir Rp150 triliun per tahun," terangnya.
Hadirnya KEK Sanur ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri kesehatan Indonesia di kancah mancanegara.