Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penemuan Dugong (Dugong dugon) laut di pantai Watu Jimbar. (Dok. IDN Times / BPSPL Denpasar)

Denpasar, IDN Times - Masyarakat dan pengunjung Pantai Watu Jimbar, Desa Sanur, Kecamatan Denpasar Timur, digegerkan dengan terdamparnya seekor dugong, pada Selasa (15/2/2022) lalu. 

Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Permana Yudiarso, pada Jumat (18/2/2022), menyampaikan bahwa saat ditemukan, dugong tersebut sudah dalam kondisi membusuk. Berikut potret dugong yang terdampar di Pantai Watu Jimbar Sanur tersebut. 

1. Dugong dugon laut tersebut ditemukan oleh seorang nelayan bernama Made Kelet, di Pantai Watu Jimbar, Selasa (15/2/2022), pukul 10.00 Wita

Penemuan Dugong (Dugong dugon) laut di pantai Watu Jimbar. (Dok. IDN Times / BPSPL Denpasar)

2.Penemuan dugong itu dilaporkan ke BPSPL Denpasar dan ditarik ke pinggir pantai oleh masyarakat

Penemuan Dugong (Dugong dugon) laut di pantai Watu Jimbar. (Dok. IDN Times / BPSPL Denpasar)

3. Dugong yang terdampar itu berjenis kelamin betina dengan panjang 253 sentimeter dan lingkar badan 174 sentimeter

Penemuan Dugong (Dugong dugon) laut di pantai Watu Jimbar. (Dok. IDN Times / BPSPL Denpasar)

4. Saat ditemukan oleh nelayan dan warga setempat, dugong tersebut sudah dalam kondisi membusuk

Penemuan Dugong (Dugong dugon) laut di pantai Watu Jimbar. (Dok. IDN Times / BPSPL Denpasar)

5.Petugas tidak melakukan nekropsi atas dugong itu sehingga tidak diketahui secara ilmiah penyebab kematiannya

Penemuan Dugong (Dugong dugon) laut di pantai Watu Jimbar. (Dok. IDN Times / BPSPL Denpasar)

6.BPSPL menduga dugong itu mati karena penyakit. Saat ditemukan mati, petugas melihat bahwa tidak ada luka pada fisik dugong itu

Penemuan Dugong (Dugong dugon) laut di pantai Watu Jimbar. (Dok. IDN Times / BPSPL Denpasar)

7. Dugong itu dikubur di area pantai dengan jarak kurang lebih 15 meter dari batas pasang air laut

Penemuan Dugong (Dugong dugon) laut di pantai Watu Jimbar. (Dok. IDN Times / BPSPL Denpasar)

Dilansir dari laman resmi pemerintah, kkp.go.id, diketahui bahwa dugong termasuk satu dari 35 jenis mamalia laut di Indonesia. Dugong tercatat sebagai satu-satunya satwa ordo Sirenia yang area tempat tinggalnya tidak terbatas pada perairan pesisir.

Mamalia ini harus makan setidaknya 50 kilogram rumput laut setiap harinya. Dugong termasuk binatang nokturnal atau binatang malam, sehingga ia hanya akan mencari makan ketika malam hari. Selain itu, dugong hanya bisa menyelam selama 6 menit, lalu kembali harus muncul ke permukaan untuk bernapas. 

Kecepatan berenang dugong 10 km/jam hingga 22 km/jam. Karena gerakannya lambat, dugong sering menjadi mangsa mudah bagi predator, seperti hiu besar, buaya air asin, dan paus pembunuh.

Editorial Team