Petugas Kepolisian saat melakukan olah TKP pencurian benda pusaka di TPB Margarana (Dok.IDNTimes/Istimewa)
AKBP Mariochristy Panji Sakti Siregar menambahkan, sambil menunggu data dari pihak yayasan, kasus pencurian ini masih tetap diproses. Sebanyak tiga saksi sudah diperiksa, mulai dari penjaga TPB Margana, hingga grup yang sempat berkemah pada waktu hilangnya benda pusaka tersebut.
"Seluruhnya masih penyelidikan karena yang kita kejar sekarang adalah dokumentasi dan data detailnya agar kita tepat melangkah," tandasnya.
Sementara itu Wakil Ketua 1 Pemuda Panca Marga Provinsi Bali, Rai Riawati, Sabtu (18/6/2021) mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan foto dokumentasi yang diminta pihak kepolisian.
"Sudah diserahkan. Cuma untuk arsipnya tidak ada karena dulu diserahkan begitu saja oleh keluarga. Informasinya juga kurang jelas seperti apa dulu penyerahannya. Harus ditanya dulu ke orang tua yang masih ingat," ujar Rai.
Menurut pendapatnya, keamanan yang diterapkan di gedung museum TPB Margarana rawan dan mudah sekali untuk dimasuki pencuri. "Pengamanan tidak ada di semua sisi. Tidak ada CCTV, juga serta tidak ada pemasangan terali besi. Sudah sering diadukan dan dilaporkan, tetapi belum juga terealisasi. Setelah kejadian ini, baru ada rencana pasang CCTV dan terali besi," papar Rai.