Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi meteran air (Dok.IDN Times/Perumda TAB Tabanan)

Tabanan, IDN Times - Untuk meminimalkan air yang terbuang akibat pipa distribusi yang bocor, Perusahaan Umum Daerah Tirta Amertha Bhuana (Perumda TAB) Tabanan melakukan uji step test di sejumlah jalur pipa distribusi di Kecamatan Tabanan dan Kecamatan Kediri.

Hasilnya, ada 10 titik pipa distribusi yang mengalami kebocoran. Diharapkan dengan uji step test ini, terbuangnya air dalam jumlah lebih besar bisa dicegah.

1. Uji step test difokuskan di dua kecamatan

Perbaikan pipa bocor di Tabanan (Dok.IDN Times/Perumda TAB Tabanan)

Menurut Kepala Bagian Langganan Perumda TAB Tabanan, Made Sudiana; didampingi Kasubag Humas Perumda TAB Tabanan, Wayan Agus Suanjaya, metode ini menguji jalur pendistribusian air, atau pengecekan pipa air.

Uji step test ini dilakukan dua kecamatan di Kabupaten Tabanan, yaitu Tabanan dan Kediri. Kedua kecamatan tersebut dipilih karena potensi gangguan jalur pendistribusian air di sini sangat besar, mengingat topografi wilayahnya.

"Pipa distibrusi di dua kecamatan ini sebagian besar berada di jalan raya. Sehingga potensi rusaknya pipa akibat tekanan dari aktivitas jalan raya sangat besar," ujar Sudiana, Senin (13/2/2023).

2. Mereka menemukan 10 titik kebocoran

Perbaikan pipa bocor di Tabanan (Dok.IDN Times/Perumda TAB Tabanan)

Mekanisme uji step test adalah mengalihkan aliran air pada kawasan yang akan diuji, kemudian dicocokkan dengan jumlah kebutuhan air pelanggan di kawasan tersebut. Ketika terjadi selisih, maka kawasan tersebut berpotensi mengalami kebocoran. 

Hasil dari uji step test pada bulan Januari 2023 yang digelar di Kecamatan Tabanan dan Kecamatan Kediri, ditemukan 10 titik kebocoran pipa di seputaran Kota Tabanan. Yaitu kawasan kompleks Carik Padang di Desa Nyambu, dua titik berlokasi di Desa Abiantuwung, Koripan Kelod, Jalan Tendean, Jalan Kresna (selatan Kantor Bupati Tabanan), Perumahan Ganesha, seputaran Debes, Kukuh (Alas Kedaton) dan Bukit Sanggulan Indah (BSI).

3. Air yang terbuang sedang dalam penghitungan

ilustrasi kran air (Pexels.com/ Polina Tankilevitch)

Setelah kebocoran itu diketahui, pihaknya langsung menurunkan tim untuk menangani kebocorannya, baik itu dengan sistem mengganti pipa, menambal pipa, atau disesuaikan dengan jenis kerusakannya.

"Langsung ditangani dan dalam waktu dua jam sudah selesai. Tidak sampai berlarut-larut. Kebocoran saluran rata-rata disebabkan oleh usia pipa yang sudah tua serta dipicu oleh tekanan kendaraan dan bangunan,’’ kata Sudiana.

Meski demikian belum bisa diketahui seberapa banyak air yang telah terbuang, karena masih dalam proses penghitungan dari pihak bidang teknis. Namun kebocoran tersebut sudah mendapat penanganan cepat, sehingga terbuangnya air dalam jumlah lebih besar bisa dicegah.

Editorial Team