Denpasar, IDN Times - Baru bangkit dari keterpurukan pandemik COVID-19, pariwisata Bali kembali dibayang-bayangi oleh dampak perang Iran-Israel yang kini telah terasa pada pemesanan hotel. Hal tersebut diungkap oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Denpasar dan Tokoh Pariwisata Sanur, Ida Bagus Gede Agung Sidharta Putra, yang ditemui disela-sela peresmian Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Sanur dan Bali International Hospita, pada Rabu (25/6/2025). Menurutnya, memasuki tahun 2025, tingkat hunian di Sanur menurun pelan. Ia menduga karena menurunnya euforia berwisata, harga tiket yang masih mahal, dan perang Iran-Israel yang diungkapnya sangat berdampak
"Jadi 2024 itu tahun bagus. Saya saja di Griya Santrian closing di atas 80 persen. Sangat bagus sepanjang tahun," ungkapnya.