Jembrana, IDN Times - Ancaman bencana pada kondisi krisis iklim di Kabupaten Jembrana menjadi hal yang perlu ditindaklanjuti dengan serius. Salah satu isu yang menjadi sorotan adalah ancaman abrasi di pesisir Kabupaten Jembrana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Artana Putra mengungkap, dengan garis pantai sepanjang 87 kilometer (km) lebih, Kabupaten Jembrana kini menghadapi laju abrasi yang mengkhawatirkan, yakni 1,67 meter per tahun.
Erosi pantai dan kenaikan permukaan air laut menjadi isu krusial yang memerlukan penanganan kolektif. Data ini menggarisbawahi urgensi bagi seluruh pihak untuk segera mengambil langkah konkret guna melindungi wilayah pesisir dari dampak perubahan iklim yang semakin nyata.
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi lintas instansi di Kabupaten Jembrana pada Kamis (31/7/2025). Rakor ini membahas bahaya iklim di wilayah pesisir dan dihadiri perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Jembrana, Polres Jembrana, Kodim 1617/Jembrana, perwakilan BMKG, SAR, Dinas Kesehatan, hingga perwakilan nelayan.