Denpasar, IDN Times - Hamparan rumput hijau di satu sudut Lapangan Niti Mandala Renon, Kota Denpasar, terasa hangat dan akrab Sabtu sore, 29 November 2025. Beberapa orang, sembari menggelar alas duduk di rumput, saling berkenalan. Mereka juga tampak saksama mendengarkan satu arahan dan penjelasan dari satu perempuan berkacamata. Setelah itu, mereka mengambil kuas dan cat air, lalu melukis gantungan kunci. Pada pukul 14.24 Wita itu, tidak hanya MyCelium ArtLab yang mengajak peserta untuk melukis gantungan kunci. Ada komunitas lain yang membuka kelas kreatif dan kegiatan diskusi dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) di Kota Denpasar.
Koordinator Pernak Piknik 16 HAKTP, Tabitha Angelica, mengatakan kegiatan 16 HAKTP termasuk jarang ada di Bali. Inisiatif peringatan 16 HAKTP lewat Pernak Piknik ini untuk menghadirkan sisi berbeda perjuangan hak perempuan. Selain penyampaian aspirasi lewat orasi hingga demonstrasi, Tabitha mengamati kegiatan berbasis komunitas juga jadi alternatif untuk merayakan perjuangan perempuan.
“Aku mikir mungkin kalau misalnya dikemas dengan kegiatan yang lebih bisa menjangkau banyak orang dengan sistem bayarnya secara donasi atau gratis kayak gitu mungkin bakal lebih banyak orang yang mau datang,” kata Tabitha.
