Gianyar, IDN Times - Ubud mendapat tempat tersendiri bagi wisatawan lokal maupun internasional. Arsitektur dan historisnya telah ada sejak abad IX. Pusat pemerintahannya di masa kerajaan berada di Puri Saren.
Lokasinya yang strategis berada di kawasan pempatan agung (simpang empat yang memiliki nilai sakral) menjadikannya sebagai sentra desa. Pusaran strategis ini diiringi dengan pengembangan pusat ekonomi, sosial, seni, histori, dan budaya. Sebagai pusat ekonomi, kawasan ini identik dengan Pasar Ubud.
Situs resmi Kemenparekraf RI menyebut sejak tahun 1920-an pun, Ubud telah menjadi destinasi wisata bagi wisatawan dunia, yang membuat orang ingin datang dan datang lagi, bahkan sampai menetap dan tinggal di sana. Lalu, bagaimana kondisi Pasar Ubud dulu dan kini?