Pelepasan 100 ekor merpati untuk memaknai tragedi Bom Bali I. (IDN Times/Ayu Afria)
Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror, Irjenpol Marthinus Hukom, mengatakan bahwa untuk menciptakan Indonesia yang damai, membutuhkan kerja sama dan dukungan semua orang. Dalam memaknai peringatan tragedi Bom Bali I ini, Densus 88 Anti Teror melakukan pelepasan 100 ekor tukik, 6 ekor penyu, dan 100 ekor merpati. Hal itu dimaknai sebagai tiga hal penting, yakni merawat kehidupan, nilai kebebasan, dan keseimbangan.
"Kita memaknai dengan tiga hal. Pertama adalah tentang kehidupan, kebebasan, dan keseimbangan hidup. Kita mencoba menjaga keseimbangan dengan menghargai kehidupan, keseimbangan, dan martabat,” ungkap Irjenpol Marthinus Hukom.
Peringatan tragedi bom Bali ke-20 dengan pelepasan penyu dan tukik. (IDN Times/Ayu Afria)
Ia mengatakan bahwa dalam kehidupan sosial saat ini martabat harus menjadi kesetaraan. Dalam menghadapi isu-isu terorisme saat ini, penting bagaimana memanusiakan seluruh manusia.
Harapannya ke depan tidak terjadi gesekan-gesekan di masyarakat. Terorisme terjadi dinilai karena adanya pengakuan martabat diri sendiri melampaui martabat orang lain.