Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
BNN
Kuliah umum Kepala BNN RI, Komjenpol Marthinus Hukom di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana (IDN Times/Ayu Afria)

Badung, IDN Times - Sekitar seribu mahasiswa dengan berbagai warna jas almamater berkumpul mengikuti kuliah umum Kepala BNN RI, Komjenpol Marthinus Hukom, di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana, Jimbaran, Kabupaten Badung, pada Selasa (15/7/2025) pagi. Mereka merupakan mahasiswa dari 12 perguruan tinggi di Bali, baik negeri maupun swasta.

Dalam kesempatan tersebut, Komjenpol Marthinus Hukom tampak bersemangat. Gaya pakaiannya stylish dengan kesan tropis. Ia memakai batik biru bercorak Burung Garuda, lengkap dengan tulisan Bhinneka Tunggal Ika, dan di lehernya dikalungi rangkaian Bunga Jepun warna kuning dan Anggrek.

Di atas podium, ia memberikan wawasan terkait narkoba dan bahayanya kepada generasi muda Indonesia di wilayah Bali. Terlihat situasi yang sebelumnya terpantau kondusif, tiba-tiba berubah riuh saat kesempatan tanya jawab dibuka. Namun, kesempatan ini terbatas untuk enam orang penanya saja.

1. Generasi muda dihadapkan tantangan peredaran narkoba yang canggih

Kuliah umum Kepala BNN RI, Komjenpol Marthinus Hukom di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana (IDN Times/Ayu Afria)

Menurut Komjenpol Marthinus Hukom, fenomena menarik dalam peredaran gelap narkotika saat ini telah melalui teknologi advance atau canggih, baik koordinasi hingga  transaksinya. Sistem ini membuat pengguna tidak perlu lagi bertemu dengan penjual dalam membuat kesepakatan. Di satu sisi, Indonesia dengan potensi generasi muda yang besar menjadi pasar potensial narkoba. Ditambah lagi Indonesia memiliki wilayah strategis dengan bentangan garis pantai yang panjang, dan ribuan pelabuhan-pelabuhan tradisional yang dimanfaatkan untuk memasukkan narkoba ke Indonesia.

"Hasil survei BNN RI Tahun 2023, pengguna narkoba di Indonesia mencapai 3,33 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, remaja pengguna tercatat mencapai 312 ribu jiwa. Menarik di sini, di kalangan remaja dan ini juga harus menjadi konsen dari dosen untuk menjaga anak-anak kita. Mahasiswa yang relatif masih sangat muda dan mempunyai semacam gairah-gairah anakk muda," terangnya.

Pihaknya mendorong terciptanya kampus yang bebas narkoba, dan agar merangkul pengguna narkoba sehingga tidak menjadi bagian dari sindikat tindak pidana ini.

2. Generasi muda diharapkan mengutamakan moral dan ketahanan mental

Kuliah umum Kepala BNN RI, Komjenpol Marthinus Hukom di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana (IDN Times/Ayu Afria)

Fenomena keterlibatan ibu rumah tangga dalam kejahatan tindak pidana narkotika di Indonesia juga menjadi masalah tersendiri, yang berhubungan dengan pattern moral. Mereka meninggalkan perannya sebagai perempuan dan ibu untuk bekerja. Harga mahal narkoba tersebut cenderung menjadi godaan tersendiri bagi oknum-oknum yang ingin mendapatkan income cepat dan banyak. Juga untuk masyarakat yang berada di garis kemiskinan sehingga memilih tindak pidana ini, dan mengesampingkan risikonya. Situasi tersebut juga menjadi tantangan pilihan moral bagi generasi muda saat ini.

"Masih banyak pekerjaan lain yang halal," tegasnya.

Untuk membangun ketahanan remaja terhadap narkotika, maka dimulai dari lingkungan keluarga. Ini kaitannya dengan psikologi dan moral anak yang terbentuk di keluarga tersebut. Semakin baik hubungan anak dan ibu atau orangtuanya, maka akan menciptakan lingkungan positif pada anak tersebut. Begitu juga dalam lingkungan permainan dan pendidikan.

3. Kampus bersikap tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat narkoba

Rektor Universitas Udayana, I Ketut Sudarsana (IDN Times/Ayu Afria)

Sementara itu Rektor Universitas Udayana (Unud), I Ketut Sudarsana, mengatakan hingga saat ini sebanyak 35 ribu mahasiswa dari 132 program studi dan 13 fakultas serta satu program pasca sarjana yang menempuh pendidikan di Unud belum tercatat adanya laporan mereka terlibat penyalahgunaan narkotika. Meski begitu, pihak kampus telah menyiapkan rangkaian sanksi apabila mahasiswa maupun staf kampus yang terbukti terlibat kejahatan narkotika.

"Kita selama ini belum ada laporan mahasiswa yang terlibat penggunaan obat-obat terlarang begitu." terangnya.

Pihak kampus juga memfasilitasi riset obat-obatan, khususnya ganja yang dilakukan oleh pihak Farmasi Unud bersama BNN.

Editorial Team