ilustrasi dada ayam (pexels.com/Macedo Fotografo)
Dalam menangani kasus stunting, Ria Peratiwi mengatakan pihak Puskesmas bersama desa melakukan kerja sama dengan melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita stunting.
"Puskesmas akan selalu memantau pertumbuhan balita tersebut. Penanganan stunting ini tidak serta merta bisa mengoreksi balita langsung jadi tinggi. Perlu intervensi jangka panjang. Oleh karena itu, pencegahan itu penting dengan memberikan pemahaman ke masyarakat mengenai ASI eksklusif serta menu yang sehat dan seimbang bagi balita dan ibu hamil," ujarnya.
Memenuhi menu yang sehat dan seimbang menurutnya sebenarnya tidak perlu harga yang mahal. Berikut menu sehat dan seimbang untuk balita dan ibu hamil yang sederhana serta terjangkau:
Adapun untuk ibu hamil, disarankan menu nasi pecel. Di dalamnya ada nasi, tempe goreng, telur rebus, sayur mix (wortel, kacang panjang dan tauge), bumbu pecel (kacang tanah, kecap, dan bumbu rempah). Pada nasi pecel ini terkandung 350 kkal, protein total 16 gram, lemak total 16 gram, dan karbohidrat 56 gram.
Sementara untuk balita, direkomendasikan Bento food, terdiri dari kentang rebus, nungget ayam sayur (telur setengah butir, ayam, sayur bayam, dan wortel cincang campur, isi bumbu kemudian kukus terus goreng dengan tepung panir), ditambah saos tomat. Menu itu mengandung 280 kkal, protein 11 gram, lemak 11,2 gram dan karbohidrat 35 gram.
"Intinya gizi seimbang itu ada karbohidrat, protein (lauk pauk), sayur dan buah. Sekarang bagaimana kreasi masing-masing rumah tangga membuat menu untuk keluarga yang disukai anggota keluarganya," ujar Ria Peratiwi.