Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unspash.com/negative space

Denpasar, IDN Times - Dalam satu bulan, seorang warga asal Kota Denpasar berinisial Ni Wayan NI (32), sudah dua kali mengalami upaya penipuan yang menawarkan lelang mobil mengatasnamakan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Harga yang ditawarkan terbilang murah di bawah pasar otomotif.

Pada 9 September 2021, pelaku menghubungi mertua laki-lakinya dengan berpura-pura menjadi rekannya mertua yang berprofesi sebagai pengacara. Pelaku menggunakan foto pengacara kenalan mertuanya untuk profile picture (PP), dan mengaku sudah mengganti nomor handphone (HP). Nomor yang digunakan adalah +62822-8501-3549. IDN Times lalu mengecek nomor tersebut menggunakan aplikasi Getcontact, dan nama yang muncul adalah Dewi Maid, Titin, dan Lina.

"Mertua saya yang ditipu. Dia (Pelaku) menggunakan foto kenalan mertua saya yang merupakan seorang pengacara. Nah, dia nawarin kendaraan dengan harga murah. Akhirnya mertua cerita ke suamiku, katanya mau gak beli motor atau mobil murah? Suamiku sempat mikir, oh oke juga, penawaran yang bagus. Setelah kirim foto KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan kelengkapan lainnya, orangnya minta ditransferkan duit ke rekening BRI," jelas Ni Wayan NI kepada IDN Times, Senin (27/9/2021).

Seperti apa trik yang digunakan pelaku supaya calon korban yang sedang lengah ini percaya? Berikut ulasannya:

1. Pelaku menyasar orang tua dan mengaku sebagai orang dekat calon korban

Ilustrasi call center (unsplash.com/Reno Laithienne)

Awalnya, pelaku meminta dikirimkan foto KTP, Kartu Keluarga (KK), dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Suami Ni Wayan NI mulai curiga setelah diminta untuk mengirimkan uang sebanyak 30 persen dari harga barang, ke rekening BRI atas nama pribadi, yakni Ibu Mayasari ditulis sebagai Bendahara Unit I Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dan Lelang Kemenkeu, dengan nomor rekening: 5316.01.030262.53.5.

IDN Times lalu mengecek pemilik nomor rekening itu ke Bank BRI di Bali. Hanya saja pihak bank memang tidak bisa memberikan informasi terkait nasabah.

Ketika diminta mengirimkan uang, suami Ni Wayan NI memang belum melihat langsung kondisi barang yang ditawarkan, hanya dikirimkan fotonya saja melalui WhatsApp (WA).

"Kok sudah minta dikirimkan uang? Akhirnya suami saya coba jelaskan pelan-pelan dan panjang lebar ke ayahnya bahwa itu penipuan," ungkapnya.

Setelah mendengar semua penjelasan itu, mertuanya mencoba untuk mengecek kembali kontak yang ada di handphone-nya. Ternyata benar, bahwa kenalannya yang seorang pengacara itu tersimpan dengan nomor berbeda.

"Barulah mertua bener-bener percaya perkataan suami saya," imbuhnya. 

Seolah menyasar para orang tua, tak berselang lama, tepatnya 24 September 2021, pelaku lainnya beraksi dan justru mengaku sebagai mertua Ni Wayan NI, serta menggunakan PP foto sang mertua. Pelaku menghubungi nomor ponsel milik ibu dari Ni Wayan NI dan menawarkan hal sama, bahwa dia mendapatkan undangan terkait lelang barang dengan harga murah. Padahal ibunya meninggal dunia pada bulan Juni 2021 lalu. Kejadian kedua inilah yang membuatnya semakin yakin, bahwa ini adalah penipuan.

Ni Wayan NI coba meladeni permintaan pelaku dengan mengatakan, bahwa dirinya tertarik untuk menerima penawaran tersebut. Begitu dijawab tertarik dan akan mengambil satu unit mobil, pelaku langsung terus mendesaknya untuk segera mengirimkan data-data administrasi yang diminta. Nomor yang digunakan pelaku adalah +62812 6430 3613. IDN Times juga mengecek nomor ini dan muncul nama Hati-hati Nomor Ini dan A Target.

Foto interior mobil yang dikirim pelaku kepada calon korbannya. (Dok.IDN Times/Istimewa)

IDN Times yang dibantu oleh Bali Fact Checker (Akun Instagram untuk pencarian fakta yang diinisiasi oleh jurnalis Bali) menelusuri foto yang dikirim pelaku kepada calon korbannya, seperti foto di atas.

Dari hasil penelusuran, foto tersebut mirip dengan foto yang dipakai oleh situs jual beli mobil123.com. Berikut di bawah ini adalah fotonya:

Foto yang mirip dengan foto yang dikirim pelaku kepada calon korbannya. (Mobil123.com)

Ni Wayan NI lalu menyarankan supaya masyarakat jangan mudah percaya. Selalu konsultasi dan bicarakan dulu kepada keluarga maupun teman.

"Double check is a must! Konfirmasi ke kontak atau foto profil yang dipakai si penipu," sarannya.

2. Calon korban diiming-imingi pencicilan tanpa dikenakan bunga, denda, dan tidak ada penarikan

Editorial Team

Tonton lebih seru di