Denpasar, IDN Times – Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi (GUPBI) Bali, I Ketut Hari Suyasa, menyampaikan kematian babi beberapa waktu lalu di wilayah Bali banyak terjadi di kalangan peternak kecil tradisional. Menurutnya, mereka kebanyakan abai terhadap wabah-wabah penyakit babi, serta tidak berkeinginan mencari informasi. Mengingat kepastian terkait penyebab penyakit yang menjangkiti babi harus ditentukan berdasarkan uji laboratorium.
“Agak susah sih untuk mencari ciri-ciri (Penyakit). Ini yang bisa menentukan babi itu suspect atau tidak suspect. Atau tertular atau tidak itu kan hasil lab kan. Ini yang membuat kami agak susah menentukan bahwa dia apa nih penyakitnya? Itu susah. Karena banyak ada muntah darahnya dan lain sebagainya. Tetapi kalau kita lihat di masyarakat bukan itu aja penyebabnya,” jelas Suyasa, Selasa (11/2).