Gunung Agung di Kabupaten Karangasem yang dilihat dari perkampungan warga Desa Selat. (IDN Times/Irma Yudistirani)
Suratika mengungkapkan, pararem itu keluar dan sudah dipikirkan secara matang, serta ada dasar pertimbangan. Utamanya karena status Gunung Agung masih di level siaga yang bisa sewktu-waktu erupsi ketika pendaki naik.
"Itu kan dengan dasar pertimbangan desa adat setempat dan sudah ada larangan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika). Semasih Gunung ini aktif di level siaga. Karena selama ini banyak juga turis-turis yang naik mungkin itu. Satu sisi penyebab (Lainnya) terjadinya kebakaran. Kemudian, barangkali kalau erupsi nanti kan bikin susah semua. Evakuasi, keselamatan pendaki, dan itu sudah dipertimbangkan dengan matang mengingat yang kemarin banyak yang naik takutnya erupsi," jelas Suratika.