Sebelumnya, Wakil Kepala Polda Bali, Brigjen Pol Drs I Wayan Sunartha, mengatakan aksi terorisme menjadi perhatian jelang Natal dan Tahun Baru. Pihaknya akan menyiagakan 7182 personel gabungan yang berasal dari unsur TNI/Polri, pecalang dan semua komponen masyarakat di Pulau Dewata.
"Petugas gabungan ini untuk mengamankan Bali untuk antisipasi hal-hal yang tak dinginkan dan personel gabungan yang disiagakan di pos-pos yang telah disiapkan," terangnya.
Upaya tersebut untuk mengantisipasi potensi kejadian yang tak diinginkan saat Nataru. Dari jumlah 7182 personel gabungan yang disiagakan ini terdiri atas 3413 anggota TNI, 1975 personel Polri, Densus 88 dan Satuan Tugas Counter Transnational and Organized Crime (CTOC).
Sementara itu, Kepala Bagian Operasi (KabagOps) Polresta Denpasa, Kompol Nyoman Gatra, mengatakan ada 111 Gereja yang berada di Denpasar dan Badung. Dari total tersebut ada 10 gereja besar yang akan menjadi perhatian yang lebih besar. Kendatai demikian, gereja sisanya juga menjadi atensi juga.
Personel yang disiagakan di Gereja-gereja besar ini berjumlah 60 pasukan gabungan dari Polda Bali, Polresta, TNI, dan instansi terkait lainnya. Sedangkan untuk gereja-gereja yang lebih kecil, jumlah pasukan yang mengamankannya berjumlah enam personel.
Gereja-gereja besar tersebut di antaranya, Gereja Lembah Pujian Jalan Antasura, Denpasar Barat, Gereja Maranatha Jalan Surapati, Denpasar Timur, Gereja Katedral Jalan Tukad Musi, Denpasar Timur, Gereja Fransiskus Xaverius Jalan Dewi Sartika, Kuta, Gereja Eklesia Jalan Raya Tuban, Kuta, Gereja Gembala Yang Baik Jalan Sari Dana, Denpasar Utara, Gereja Santo Petrus Jalan Gunung Batok, Denpasar Barat, Gereja Bukit Doa atau Puja Mandala Jalan Darmawangsa, Kuta, Gereja Hurio Batak Protestan Jalan Pulau Belitung, Denpasar Selatan, dan Gereja Baithani, Jalan Teuku Umar.