Aksi damai warga Ukraina di Bali. (IDN Times/Ayu Afria)
Seorang warga Rusia, Dima Kazantcez, membawa poster yang bertuliskan Putin Stop War Russians Want Peace. Ia ikut dalam barisan aksi damai di antara warga Ukraina yang ada di Bali.
Dima mengaku bahwa ia sangat kecewa dengan agresi militer dan ketegangan yang terjadi antara negaranya dan Ukraina. Atas ketegangan ini, ia meminta kepada Presiden Rusia Vladimir Putin agar mempunyai penilaian yang jujur kepada dunia internasional. Karena Ukraina baginya bukan hanya tetangga dalam peta.
“Saya sangat kecewa dan semua orang Rusia sangat kecewa tentang apa yang terjadi saat ini. Dan ketika ini mulai (perang), tidak bisa tidur sepanjang hari. Tidak hanya mengenai tetangga kami. Tetangga kami (Ukraina) bukan hanya tetangga di peta, tetapi tetangga dari hati kami. Dan kami tidak ingin perang,” ungkapnya.
Ia menyampaikan bahwa banyak orang di Rusia, mereka hanya sebagai budak akan apa yang terjadi. Apabila orang-orang tersebut turun ke jalan dan melakukan aksi damai seperti ini, maka kepolisian akan membawa mereka dan memenjarakan mereka selama 10 sampai 15 hari. Kondisi seperti ini sangat mengerikan baginya.
“Orang-orang yang ingin kedamaian kembali ke rumah. Tidak ingin kedamaian pergi ke penjara. Ini mengerikan,” jelasnya.