Putu Suarta saat menandatangani berkas di KPU Klungkung. (IDN Times/Wayan Antara)
Tiga puluh nama bacaleg dari PDIP tersebut berasal dari latar belakang yang berbeda. Beberapa nama yang yang menarik adalah kehadiran pensiunan birokrat dan pensiunan polisi yang pernah menjabat sebagai Wakapolres Gianyar.
Yakni Ni Made Asmiriwati, yang merupakan pensiunan polisi dengan pangkat terakhir Kombes. Ia pernah menjabat sebagai Wakapolres Gianyar, dan terakhir menjabat sebagai Ketua BNN Kabupaten Badung. Ia akan maju sebagai calon legislatif dari Dapil Nusa Penida.
Nama lainnya yang mencuat adalah pensiunan birokrat, I Putu Suarta. Tokoh asal Banjar Pegending, Desa Semarapura Kauh tersebut sebelumnya menjabat sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Klungkung.
“Saya sudah seperempat abad di eksekutif, saatnya saya maju untuk mengabdi di legislatif,” ungkap Putu Suarta, Kamis (11/5/2023).
Dengan pengalaman 25 tahun di pemerintahan, Putu Suarta merasa memahami segala permasalahan di pemerintahan. Sehingga dengan duduk di legislatif, ia bisa memberikan masukan ke eksekutif.
“Kalau saya mendapatkan restu untuk mengabdi di legislatif, tentu pengalaman saya selama 25 tahun di eksekutif akan menjadi bekal saya untuk memberikan masukan ke pemerintah dalam menjalankan program pembangunan nantinya,” jelasnya.
Nama lain yang muncul dalam bacaleg PDIP di Kabupaten Klungkung adalah Bendesa Adat Gelgel, I Putu Arimbawa, yanng akan bertarung di Dapil 1. Peluang ia lolos cukup besar, karena Desa Adat Gelgel mewilayahi 3 desa dinas. Nama lainnya ada I Putu Ariadi, yang masih aktif menjabat sebagai Perbekel Desa Paksebali.
“Surat pengunduran diri sebagai perbekel sudah saya serahkan ke bupati, sebagai syarat pencalegan sesuai PKPU. Saat memutuskan ikut maju, karena mendapat pinangan partai, dan saatnya saya mengabdi tidak hanya di Desa Paksebali, tapi juga semua desa di Kecamatan Dawan,” ujar Putu Ariadi.