Pemudik yang Naik Sepeda Motor Mendominasi di Gilimanuk

Jembrana, IDN Times - Ribuan kendaraan kecil atau mobil pribadi masih terlihat mengantre di kawasan Terminal Kargo Gilimanuk atau buffer zone sebelum menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, pada Kamis (27/3/2025) pagi. Puncak arus mudik 2025 diprediksi akan terjadi hari ini.
Meski begitu, Rabu (26/3/2025) kemarin tercatat ada 78 ribu orang dengan jumlah 24 ribu unit kendaraan meninggalkan Bali via Pelabuhan Gilimanuk dalam sehari. Jumlah ini tercatat paling tinggi dalam periode sejak H-10 Idul Fitri 1446 Hijriah.
1. Pemudik antre sejak pukul 03.00 Wita, dan baru masuk terminal kargo 3,5 jam kemudian
Sesuai data yang diperoleh dari PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, sebanyak 78.581 orang meninggalkan Bali dengan jumlah kendaraan mencapai 24.077 unit pada 26 Maret 2025. Kendaraan didominasi roda dua dengan jumlah 15.333 unit dan kendaraan kecil sebanyak 6.412 unit.
Dari pantauan di lapangan, selain kepadatan di terminal kargo, kendaraan pemudik juga masih banyak yang mengantre di gang-gang menuju Pelabuhan Gilimanuk. Bahkan, sejumlah pemudik mengakui sudah mengantre sejak pukul 03.00 dinihari, dan baru sampai di kawasan Hutan Cekik.
"Sudah masuk kawasan Gilimanuk (sekitar simpang Cekik) dari pukul 3 pagi," kata seorang pemudik yang menggunakan jasa travel, Mahfud (45), Rabu (26/3/2025) malam.
Pria yang akan berangkat ke Malang, Jawa Timur ini mengakui kendaraan yang ditumpanginya kemudian masuk ke areal Terminal Kargo Gilimanuk sekitar pukul 06.30 Wita.
"Sudah dari setengah 7 masuk kawasan ini. Semoga saja di depan antrean cepat terurai," harapnya.
2. Pemudik pilih pulang malam biar tidak kepanasan
Sementara itu, seorang pemudik yang mengendarai sepeda motor, Aldri (27), memilih berangkat di malam hari untuk menghindari teriknya matahari. Karena diketahui cuaca di siang hari begitu panas.
"Apalagi saya bersama istri dan anak. Kalau siang kesian anak saya. Sengaja di malam hari biar lebih adem," katanya, Rabu (26/3/2025) malam.
Dia mengakui, tahun ini bisa pulang kampung ke Jember, Jawa Timur. Sebab tahun sebelumnya terkendala biaya untuk pulang.
"Tahun lalu tidak pulang, sekarang sengaja pulang karena kangen keluarga. Alhamdulillah, tahun ini bisa berkumpul bersama keluarga besar," harapnya.
3. Pemudik yang naik sepeda motor mendominasi
Terpisah, Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, mengatakan lonjakan pemudik terjadi sejak 25 Maret 2025. Pemudik dengan kendaraan roda dua mendominasi, bahkan jumlahnya sudah mencapai belasan ribu unit dalam sehari.
"Kami harap pemudik tetap berhati-hati dan jaga kesehatan selama dalam perjalanan. Patuhi segala aturan dan petunjuk dari petugas untuk membantu kelancaran aktivitas di Pelabuhan Gilimanuk ini," imbaunya.
Wasatpel BPTD Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Mahardika, menyebutkan pola operasional kapal sudah menerapkan skema sangat padat. Pola ini diberlakukan ketika lonjakan pemudik begitu signifikan saat Rabu malam, 26 Maret 2025.
"Saat ini masih pola operasional padat dengan 32 kapal. Tapi jika terjadi lonjakan, tentunya akan ditingkatkan menjadi pola operasional sangat padat. Kemarin sempat mengoperasikan 35 unit kapal," jelasnya.