Ratusan Pemudik dari Bali Berangkat ke Jawa

Jayan Danu mengatakan, pihaknya telah memetakan kesiapan jalur mudik, mulai jalur utama Denpasar-Gilimanuk. Kemudian pendirian pos-pos pengamanan disertai personel jaga di titik-titik rawan kemacetan dan kecelakaan. Tercatat lebih dari 2.600 personel kepolisian, dan 2.500 personel gabungan lainnya berkolaborasi untuk keamanan Bali.

Situasi Bali hingga Senin (17/4/2023), masih terkendali, dan tidak ada kejadian yang memerlukan perhatian khusus. Meskipun begitu pemudik diimbau untuk memanfaatkan pos-pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu yang ada. Seperti untuk meminta bantuan kepolisian, istirahat, toilet, hingga layanan kesehatan.

“Semoga nantinya dengan adanya pos-pos pengamanan ini nantinya bisa dimanfaatkan di samping untuk pengamanan, juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan layanan bantuan kepolisian,” jelasnya.

Sementara itu Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas, mengatakan seluruh pemudik, sopir, dan kondektur bus telah dilakukan pengecekan kesehatan sebelum keberangkatan, serta pemberian vitamin dari Tim Dokes Polresta Denpasar. Pengaturan sebelum keberangkatan tersebut dilakukan oleh petugas dari Satuan Lalu Lintas dibantu Tim Srikandi Presisi Polresta Denpasar.

Dalam kesempatan itu, Bambang Yugo menekankan agar masyarakat yang mudik menggunakan transportasi umum. Hal ini berkaitan untuk pengurangan kepadatan kendaraan selama perjalanan.

“Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi mudik menggunakan roda dua, dan lebih memakai fasilitas umum,” ucapnya.

Dalam kesiapan pengamanan mudik tahun 2023 ini, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyiapkan 1.857 pos pengamanan. Pos ini berfungsi sebagai pusat informasi, penjagaan, pengaturan, rekayasa arus lalin, memastikan keamanan maupun ketertiban pada objek wisata, pusat perbelanjaan, dan pusat keramaian lainnya.

Sebanyak 713 pos pelayanan berfungsi untuk tempat istirahat pengemudi, manajemen rest area, pelayanan kesehatan, pemberian takjil gratis, dan berbagai layanan lainnya. Sedangkan 217 pos terpadu berfungsi sebagai pusat komando pengendalian operasi secara terintegrasi bersama stakeholder terkait, yang dilengkapi oleh command center terpadu.