Pemuda di Bali Bentuk Tim Bersih-Bersih Masjid Secara Gratis

Denpasar, IDN Times - Pemuda memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun ekosistem masjid itu sendiri. Sebagaimana masa depan umat, dapat dilihat dari kualitas pemuda yang aktif di setiap masjid yang ada. Koordinator Lapangan Tim Bersih Bersih Masjid Gratis Bali dari Yayasan Haji Anif sekaligus Wakil Sekretaris PW Pemuda Muhammadiyah Bali, Ricky Brahmana, mengatakan pemuda dengan pemikirannya yang sangat adaptif terhadap perubahan zaman dapat menjadi inovator yang membangun program-program di dalam masjid, sesuai dengan kebutuhan masyarakat di zaman sekarang.
"Dengan peran pemuda masjid dapat kembali menjadi pusat peradaban sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam membangun kota suci di Madinah pada masanya. Kalau kami hari ini, kegiatan kami di Musala Al Hijrah Dalung," ungkapnya, pada Minggu (9/3/2025).
1. Ada dua rujukan dalil yang menjadi dasar peran anak muda dalam pengelolaan masjid

Menurut Ricky, bahwa peran anak muda dalam pengelolaan masjid sendiri memiliki dasar dalil, yang diterangkan di bawah ini:
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَعْجَبُ رَبُّكَ مِنْ شَابٍّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ
Rabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shobwah[1] [HR. Ahmad]
[1] Shobwah adalah kecondongan untuk menyimpang dari kebenaran.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ إِمَامٌ عَادِلٌ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ فِي خَلَاءٍ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسْجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ إِلَى نَفْسِهَا قَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا صَنَعَتْ يَمِينُهُ
Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allâh di bawah naungan ‘Arsynya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allâh Azza wa Jalla (yaitu) : imam yang adil; *Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allâh Azza wa Jalla* ; Seorang laki-laki yang mengingat Allâh dalam kesunyian (kesendirian) kemudian dia menangis (karena takut kepada adzab Allâh); Seorang laki-laki yang hatinya selalu bergantung dengan masjid-masjid Allâh; Dua orang yang saling mencintai, mereka berkumpul dan berpisah karena Allâh Azza wa Jalla; Dan seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang perempuan yang memilki kedudukan dan cantik akan tetapi dia menolak dan berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan seorang laki-laki yang bersedekah dengan sesuatu yang ia sembunyikan, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]
2. Tim bersih-bersih masjid grastis di Bali digawangi anak muda

Ricky mengatakan, sama seperti daerah lain di luar Bali, sudah cukup banyak masjid 4.0 yang pengelolaan sepenuhnya diserahkan kepada anak-anak muda. Sehingga program dan kegiatan yang disediakan di dalamnya sangat ramah terhadap seluruh masyarakat. Bukan saja hanya muslim, tetapi juga seluruh masyarakat yang ada di sekitarnya. Lalu bagaimana di Bali sendiri? Ia mengatakan saat ini telah membentuk tim bersih-bersih masjid gratis di Bali.
"Bagaimana yang saat ini kami kerjakan pula, kami membentuk tim bersih-bersih masjid gratis Bali melalui satu yayasan (Yayasan Haji Anif) yang anggota timnya terus beroperasi setiap hari keliling ke seluruh musala, di masjid di Bali. Khususnya Denpasar dan Badung untuk membantu program kebersihan," terangnya.
Selain itu, para pemuda di komunitas lainnya juga membentuk program berbagi yang inovatif, seperti menyelenggarakan program sahur on the road (berbagi makanan kepada masyarakat di jalanan setiap jam sahur), menyelenggarakan kajian atau majelis yang sifatnya gaul dan dapat diikuti oleh pemuda dengan berbagai latar belakang, sehingga membuat teman-teman yang belum familiar dengan bergaul di masjid menjadi pemuda yang mencintai masjid.
"Karena pada hakikatnya masjid bukan hanya tempat khusus untuk orang suci, namun tempat bagi semua orang yang ingin bersuci," ungkapnya.
3. Anak muda harus memiliki ide dan praktik 'gila' dalam menghidupkan masjid

Upaya tersebut bukan tanpa kendala. Tantangan yang paling umum dialami oleh pemuda tentunya adalah perbedaan pola pikir antara generasi milenial dan gen z, dengan generasi di atasnya. Namun yang paling sering ia alami juga adalah tantangan kapital, yang pastinya anak-anak muda saat ini belum maksimal dalam hal tersebut. Oleh karena itu diperlukan adanya ide-ide dan praktik 'gila' dalam berupaya untuk mewujudkannya dengan cara secerdas mungkin.
"Banyak inovasi-inovasi yang mungkin dianggap tidak umum bagi generasi sebelumnya. Sehingga upaya dalam merintisnya tidak semudah membalikan telapak tangan," terangnya.