Pemberian penghargaan tersebut untuk memotivasi para penggiat bahasa, aksara dan sastra Bali supaya sejalan dengan penerapan Pergub tersebut serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.
Syarat dan kriterianya sendiri masih sedang diatur dalam petunjuk teknis oleh tim penyusun. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan mulai dari tingkat desa, kabupaten hingga provinsi.
Bentuk kegiatannya bisa berupa nyurat lontar massal, festival macecimpedan, maupun ngenter (Memimpin) paruman (Rapat) antarkepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Sedangkan lombanya bisa berupa nyurat aksara Bali, ngwacen aksara Bali, nyatua bali, debat mabasa Bali, lomba alih bahasa Indonesia ke bahasa Bali dan sebagainya," terangnya.
Lombanya tak sebatas tentang itu saja. Karena saat ini zamannya milenial yang serba digital, maka akan dibuatkan lomba aplikasi bahasa, aksara, dan sastra (BAS) dalam teknologi informasi di tingkat provinsi.
Seperti terkait font aksara Bali, game bahasa Bali, komik online, kamus bahasa Bali digital, postingan status berbahasa Bali di medsos, lomba penulisan artikel atau opini berbahasa Bali, desain grafis BAS Bali, lomba vlog berbahasa Bali, dan lomba software translate bahasa Bali.
"Lomba dirancang biar disenangi oleh generasi milenial serta bahasa Ibu kita ini bisa menjadi bagian dari keseharian," jelasnya.