Foto hanya ilustrasi. (pixabay.com/publicdomainpictures)
UDW kemudian meminta sang pacar, IMS (34 tahun), untuk memberikannya rantai. Namun IMS sempat melarangnya.
"Ia (IMS) bilang jangan. Tetapi karena ibu korban memaksa, pacarnya menyerah dan memberikannya," jelas Ranefli.
Selain karena alasan nakal, UDW mengaku merantai anaknya karena harus pergi bekerja.
"Dikarenakan anaknya tidak bisa diam dan ia juga harus bekerja, menjadi alasan ibunya merantai anaknya," lanjutnya.
UDW diketahui tinggal bersama IMS sejak 8 bulan lalu. Ia bekerja sebagai penjual kosmetik. UDS juga mengaku selain merantai, pernah memukul anaknya menggunakan sapu lidi karena nakal.
"Kalau merantai ini mengakunya baru pertama kali dilakukan. Pernah juga memukul anaknya memakai sapu lidi," kata Ranefli.
Jika dilihat dari penampakan luar, menurut Ranefli anak-anak tersebut tidak menunjukkan gejala trauma dan tetap beraktivitas seperti biasa. Meski demikian, adanya gejala trauma dan lainnya harus tetap melalui pemeriksaan psikologis. Pihak Polres Tabanan akan menjadwalkan pemeriksaan psikologis untuk kedua anak dan ibu kandung.