Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250817-WA0152.jpg
Komang Tri Setia, siswi Klungkung yang bertugas membawa teks prolamasi saat kirab peringatan Hari Kemerdekaan RI di Jakarta. (Dok.IDN Times/istimewa)

Intinya sih...

  • Komang Tri Setia mengakui latihan berat sebelum bertugas, termasuk gladi selama tiga hari dan latihan angkat beban untuk membiasakan diri membawa peti teks proklamasi yang beratnya sekitar 5 kilogram.

  • Komang Tri Setia juga menjalani masa karantina selama 17 hari, sama seperti persiapan paskibraka tahun sebelumnya.

  • Tahun lalu, Komang Tri Setia menjadi pembawa baki bendera pusaka dalam upacara penurunan bendera di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada HUT ke-79 RI.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Klungkung, IDN Times - Perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia menjadi momen istimewa bagi I Komang Tri Setia (17), siswi kelas XII SMAN 1 Semarapura, Kabupaten Klungkung. Gadis yang pernah bertugas sebagai anggota Paskibraka Nasional tahun 2024 itu kembali dipercaya menjalankan peran penting. Kali ini sebagai pembawa teks proklamasi dalam prosesi kirab dari Monumen Nasional (Monas) menuju Istana Merdeka, Minggu (17/8/2025).

“Rasanya bangga sekaligus haru, bisa kembali dipanggil untuk menjalankan tugas yang mulia di momen bersejarah ini,” ungkap Komang Tri Setia.

Bersama rekannya, Kirana Ashawidya Baskara yang juga Duta Pancasila, Komang mengawal Bendera Merah Putih dan teks proklamasi menuju Istana. Keduanya menaiki Kereta kencana Garuda Praba Yaksa yang ditarik delapan kuda, dikawal 145 pasukan berkuda, serta diiringi tabuhan drum band.

Sepanjang rute, iring-iringan juga dimeriahkan pasukan dengan busana adat dari berbagai daerah, dan disambut riuh antusias warga yang memadati jalan.

1. Komang Tri Setia akui latihan berat sebelum bertugas

Komang Tri Setia, siswi Klungkung yang bertugas membawa teks prolamasi saat kiran peringatan Hari Kemerdekaan RI di Jakarta. (Dok.IDN Times/istimewa)

Komang Tri Setia menyebut, tugas untuk kirab tidak lebih mudah dari saat dirinya menjadi paskibraka. Putri pasangan I Nyoman Subrata dan Yovita Magdalena Dewi Astutimita ini harus menjalani latihan intensif selama dua pekan, termasuk gladi selama tiga hari.

Bahkan, ia harus berlatih angkat beban untuk membiasakan diri membawa peti teks proklamasi yang beratnya sekitar 5kg (kilogram).

“Kalau saat paskibraka membawa baki bendera, kali ini saya harus mengangkat peti seberat sekitar 5 kilogram. Karena itu, ada tambahan latihan fisik berupa angkat beban agar lebih terbiasa,” jelasnya.

2. Komang Tri Setia juga menjalani karantina

Komang Tri Setia, siswi Klungkung yang bertugas membawa teks prolamasi saat kiran peringatan Hari Kemerdekaan RI di Jakarta. (Dok.IDN Times/istimewa)

Selain latihan, Komang juga menjalani masa karantina selama 17 hari, sama seperti persiapan paskibraka tahun sebelumnya.

"Latihannya secara umum sama dengan paskibraka, hanya saja ada tambahan latihan angkat beban," ungkap Komang Tri Setia.

3. Komang Tri Setia tahun lalu jadi pembawa baki Bendera Pusaka

Komang Tri Setia, siswi Klungkung yang bertugas membawa teks prolamasi saat kiran peringatan Hari Kemerdekaan RI di Jakarta. (Dok. IDN Times/istimewa)

Bagi Komang Tri Setia, pengalaman bertugas di tingkat nasional bukanlah yang pertama. Tahun lalu, ia mendapat amanah sebagai pembawa baki Bendera Pusaka dalam upacara penurunan bendera di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada HUT ke-79 RI.

Kini, peringatan HUT RI ke-80 dipusatkan di Jakarta, dan ia kembali hadir mengemban peran bersejarah.

“Setelah tugas kirab ini selesai, saya akan kembali ke daerah. Tidak ada kegiatan lain, tapi pengalaman ini pasti akan menjadi kenangan berharga sepanjang hidup,” ujarnya.

Editorial Team