Denpasar, IDN Times - Lukisan menyerupai relief nuansa warna hijau, biru, dan ungu terpajang pada dinding sudut ruangan Gedung Kriya, Taman Budaya, Kota Denpasar. Arca ratu dengan senyum yang hangat dalam lukisan itu memeluk seorang anak laki-laki. Air muka arca ratu itu tampak begitu tenang dengan senyuman yang meneduhkan.
Lukisan bertajuk Affection that Revives Art atau Kasih Sayang yang Menghidupkan Seni ini karya dari I Komang Aryawan. Usianya baru 20 tahun, menjadikan Ary–begitu Ia akrab disapa–sebagai pelukis termuda dalam Pameran Bali Kandarupa 2025. Pameran bertemakan Sulur Jagat Suluh ini bermakna Tata Semesta Pelita Rupa dengan tiga kurator ternama seperti I Wayan Kun Adnyana, I Ketut Muka, dan Warih Wisatsana. Tumbuh sejalan dengan ketulusan kasih sayang sang Ibu, Ary mengabadikan bentuk bakti kepada ibunya melalui lukisan relief arca ratu.
“Telapak kaki Ibu adalah surga, bahwa Ibu pantas sebagai ratu di dunia ini,” kata Ary kepada IDN Times di Gedung Kriya, Rabu (25/6/2025).
Ary tampil sederhana mengenakan kemeja abu-abu, celana panjang, dan sandal jepit mencerminkan pribadi yang apa adanya. Ary tak bersusah payah membuat terkesan dari penampilan. Namun, dari karya dan cara bertuturnya, membuka mata bahwa tekad kuat dan doa Ibu adalah nilai abadi yang terpatri dalam nadinya. Bagaimana kisah Ary pelukis muda di Bali? Ini selengkapnya.