Mantan Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Agung. (Dok.IDN Times/Istimewa)
Penglingsir Puri Agung Klungkung, Ida Dalem Smara Putra, mengatakan pelebon Tjokorda Gde Agung yang meninggal bulan Mei 2020 lalu, awalnya dilaksanakan pada September 2020. Namun karena pandemik, upacara mundur pada 6 Januari 2021.
"Jika kembali diundur, kami tidak tahu kapan pandemik ini berakhir. Apalagi sarana upacara seperti wewantenan, semua sudah selesai," ujar Ida Dalem.
Setelah berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 Klungkung, maka pelebon sepakat dilaksanakan dengan prokes dan pengawasan yang ketat.
"Saat upacara nanti, peserta yang terlibat langsung sudah sangat kami batasi. Antara 20 sampai 50 orang saja. Acara pun kami upayakan dengan waktu yang lebih singkat," jelas Ida Dalem.
Sarana upacara seperti Bade yang biasanya tinggi menjulang, dibuat hanya empat meter. Sarana Naga Banda dan Lembu juga lebih kecil, agar tidak membutuhkan banyak orang untuk mengangkatnya.