Denpasar, IDN Times - Sekitar 30 orang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ikut turun jalan pada aksi demo kedua di Bali, Senin (30/9) pukul 14.00 Wita. Satu dari pelajar laki-laki berinisial DA, mengaku paham dengan tuntutan-tuntutan yang disuarakan para mahasiswa se-Bali tersebut.
"Paham, saya kan juga lihat-lihat info dimedia, kan," tegasnya kepada IDN Times.
Ada yang menarik saat DA dan kawan-kawannya menjelaskan alasannya ikut demo ini. Mereka rupanya turut menyuarakan penolakan pasal zina dan ayam milik bapaknya.
"Tadi dapat info dari teman ayo ke Renon. Ini ikut demo sudah. Ayok-ayok. Tuntutan itu dah yang (Menyebut kata zina pakai bahasa kasar). Bapak saya juga memelihara ayam, soalnya kalau lepas kan ke kebun tetangga juga," terangnya.
Namun niatnya ikut demo kali ini sempat mendapat hambatan dari petugas pengamanan, lantaran usianya masih pelajar. Mereka pun sempat dihentikan di jalan seputaran Lapangan Renon.
"Dilarang ikut karena kami masih pelajar bukan mahasiswa kan. Terus kami jawab, satu tahun lagi kami masuk mahasiswa kan. Terus dia bilang kalau lulus gitu," ungkapnya.
Para pelajar lalu kompak menimpali mereka tentu akan lulus karena mengikuti ujian nasional. "Dah pasti kami lulus pak selama kami ikut ujian nasional," ucapnya.
Dari pengakuannya, begitu sampai, mereka langsung dihampiri seorang petugas dan ditanyai terkait maksud kedatangannya. Lalu tampak petugas mengambil handphone-nya dan mulai merekam mereka.
"Kalian ini udah ada aturan sekolah-sekolah untuk tidak mengikuti demo-demo seperti ini," tiru DA.
Meskipun sempat dilarang akhirnya mereka juga tetap ikut turun jalan, dan tidak mengindahkan adanya imbauan petugas pengamanan.
