Denpasar, IDN Times – Sebanyak 2.005 personel gabungan mengamankan lalu lintas selama masa angkutan mudik Idul Fitri 1445 Hiijriah. Pelabuhan Gilimanuk dan Bandara Ngurah Rai menjadi fokus pengamanan.
Karo Ops Polda Bali, Kombes Pol Soelistijono mengatakan, pengamanan selama musim mudik dan arus balik ini diberi nama Operasi Ketupat Agung-2024 dan akan berlangsung selama 14 hari, mulai 4 sampai 16 April 2024.
“Nanti (petugas) tersebar di setiap pos pengamanan kami,” ungkapnya.
Soelistijono mengungkap alasan mengapa Pelabuhan Gilimanuk dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menjadi fokus pengamanan. Berdasarkan pengalaman Operasi Lilin sebelumnya, terjadi kepadatan di dua titik tersebut.
Polisi pun sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak dan membuat langkah-langkah mitigasi jika terjadi kepadatan arus lalu lintas.
Misalnya di Gilimanuk, langkah mitigasi diantaranya di tempat kargo dibagi beberapa gang, yakni gang 1 sampai dengan gang 4 yang diperuntukkan untuk roda dua dan roda empat. "Dan untuk kendaraan yang besar tetap di jalur utama," kata dia.
Polisi juga menerapkan kebijakan delay system, di mana pengguna jalan akan dibelokkan ke Kaliakah. “Itu salah satu alternatif atau mitigasi kalau seandainya betul-betul terjadi kepadatan di H-3 dan H-2,” ungkapnya.
Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, masyarakat diimbau agar mudik lebih awal. Masyarakat juga diharapkan mengetahui lokasi-lokasi kantong parkir yang telah disediakan. Di sekitar Pelabuhan Gilimanuk, ada 6 lokasi parkir yang bisa dimanfaatkan pemudik.
Soelistijono mengungkap, akan ada kenaikan jumlah pemudik tahun ini, termasuk kedatangan di Bandara Ngurah Rai. Dibandingkn mudik tahun lalu, tahun ini diperkirakan naik sekitar 9 persen.
Sedangkan lalu lintas di jalur darat dan penyeberangan keluar Bali juga diprediksi melonjak, namun angkanya belum diketahui. “Kalau bisa kan itu libur mulai hari Sabtu ya. Jadi kalau bisa dari hari Sabtu itu sebagian bisa mudik. Jadi biar tidak bersamaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya mengatakan, pengamanan mudik dan perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah, menjadi tanggung jawab dan sinergi antara TNI-Polri dan stakeholder terkait lainnya.
Secara nasional, survei indikator menunjukkan kepuasan masyarakat atas penyelenggaraan dan penanganan arus mudik tahun 2023 meningkat menjadi 89,5 persen. Angka ini mengalami kenaikan 15,7 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Ini mencerminkan apresiasi masyarakat atas upaya bersama dalam pengamanan arus mudik yang harus dipertahankan dan ditingkatkan,” ungkapnya.
Secara nasional, kata dia, operasi selama arus mudik dan balik melibatkan 5.784 pos, termasuk pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu. "(Pos) tersebar di jalur-jalur rawan seperti kemacetan, kecelakaan, kriminalitas, dan bencana alam, serta di pusat-pusat keramaian," kata dia.