Denpasar, IDN Times - Bali diharapkan segera dapat membuka pariwisatanya dengan menerapkan protokol new normal atau normal baru. Para wisatawan dari Australia, Jerman, maupun Tiongkok disebut-sebut sudah tak sabar ingin berkunjung ke Bali dan menikmati keindahan Pulau Dewata.
Namun dalam pelaksanaannya, tentu tak lagi bisa semudah sebelum masa pandemik COVID-19. Ada banyak hal yang perlu menjadi pertimbangan, termasuk faktor kesehatan wisatawan maupun pelaku pariwisata Bali sendiri. Belum lagi biaya traveling yang akan jauh jadi lebih mahal, karena adanya peraturan physical distancing. Bali pun diingatkan untuk jangan sampai banting harga walaupun kondisi memang sedang sulit.
Hal tersebut mengemuka dalam webinar bertajuk "Road map to Bali's Next Normal "What is the state of the biggest tourism market for Bali?" yang digelar oleh Bali Tourism Board/GIPI Bali-BaliCEB-BPPD Bali, Jumat (5/6) lalu.