Denpasar, IDN Times – Sudah 15 bulan lamanya pariwisata Bali mati suri karena pandemik COVID-19. Aktivitasnya pun terbatas, beberapa daerah wisata hanya dikunjungi wisatawan lokal dan domestik saja. Banyak para pekerja pariwisata yang kelimpungan. Kondisi ini tentu berbeda jauh dari sebelum pandemik, di mana Bali banyak digandrungi para wisatawan dari penjuru dunia.
Saat ini Bali menyatakan diri serius menggarap Digital Nomad Tourism. Pandemik COVID-19 ini menggiring penggerak perekonomian pada aktivitas kehidupan digital. Dari yang sebelumnya hanya mengandalkan wisatawan leisure, lalu mengembangkan pariwisata MICE. Kedua potensi ini tidak berjalan lagi sejak pandemik karena pelarangan kerumunan dan pembatasan bepergian.