foto hanya ilustrasi (IDN Times/Reza Iqbal)
Kepada IDN Times, Agus menyampaikan bahwa menjadi petugas PPS ini lebih banyak perasaan sukanya. Terlibat menjadi petugas dalam Pilkada ini merupakan bidang baru yang mengharuskannya belajar lebih banyak lagi.
“Saya kebetulan baru juga di bidang ini. Di Pilkada ini, jadi masih awamlah bahasanya. Jadi saya ya banyak-banyak bertanya juga sih sama teman-teman dari desa-desa lain. PPS desa-desa lain,” ungkapnya.
Pertama kali menjadi petugas ini, Agus mengaku hanya terbebani dengan informasi yang terbilang mendadak sehingga ia harus siaga 24 jam. Apalagi ia dipercaya sebagai Ketua PPS Desa Dangin Puri Klod.
“Kalau dukanya ya ini sih mendadak-mendadak aja sih. Ada info jadi gini, gini, gini. Jadi kita harus siap gitu. Anggaplah 24 jam kami kerjanya. Karena ini kan mau hari H, 90 persennya mulai kami kebut,” jelasnya.
Tugas para PPS ini adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat desa untuk mengingatkan bahwa pemilu akan diadakan pada 9 Desember 2020 mendatang. Karena dilangsungkan di tengah pandemik COVID-19, ia pun memberikan penjelasan kepada masyarakat agar tidak takut untuk menggunakan hak suara saat pandemik ini. Dengan catatan, tetap melaksanakan secara ketat prokes COVID-19.