Klungkung, IDN Times - Program makan bergizi gratis untuk anak-anak yang digagas Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakbuming Raka, masih memunculkan pro kontra di tengah publik. Tim Kampanye Nasional (TKN) sendiri menyebut program makan siang dan susu gratis itu memerlukan Rp120 triliun pada tahun pertama, dan selanjutnya bisa memakan biaya hingga Rp400 triliun.
Awalnya program itu bernama makan siang gratis, namun diubah menjadi makan bergizi. Perubahan nama itu bisa bermakna, bahwa sumber pangan di tiap wilayah berbeda. Sehingga sumber pangan untuk program makan bergizi gratis tidak semata-mata mengandalkan beras.
Banyak warga yang belum memahami bagaimana teknis dari program tersebut. Beberapa orangtua siswa di Kabupaten Klungkung justru mempertanyakan bagaimana nanti pengawasan pengelolaan anggaran program makanan bergizi untuk siswa tersebut.
"Nanti bagaimana mekanisme anggarannya. Jangan sampai dianggarkan Rp15 ribu, cuma dapat nasi, dan tahu tempe. Harus jelas nanti pengawasannya," ungkap orangtua siswa di Klungkung, Gede Ardana.