ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)
Sukanada menduga, Wayan Nuaba mengamuk karena tidak mengonsumsi obat secara rutin atau putus obat. Dugaan ini karena menurutnya banyak kasus ODGJ yang kambuh setelah putus obat. Untuk itu, ia berharap putus obat pada ODGJ ini bisa ditangani di hulu, dalam artian harus datang dari pengawasan keluarga.
"Sudah sering kejadian seperti ini dan sangat disayangkan. Padahal kejadian ini bisa dicegah," katanya.
Pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan sekitar pukul 01.00 Wita, pada Rabu (22/3/2023). Sementara korban ditemukan meninggal dunia dalam posisi terbaring di kasur kamar tamu, dan ditutupi selimut. Pelaku selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan untuk diperiksa, dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli. Sedangkan korban dibawa ke RSUD Tabanan untuk divisum.
Kasubdid Rawat Jalan dan Rawat Inap RSUD Tabanan, dr Made Karna, membenarkan adanya jenazah atas nama Ni Nyoman Suwirni Asih yang masih dititipkan di kamar jenazah, Kamis (23/3/2023). Pihaknya juga menerima pasien atas nama Wayan Nuaba, namun langsung dirujuk ke RSJ Bangli.
"Pasien sempat diperiksa di IRD (Instalasi Rawat Darurat) dan langsung dirujuk ke RSJ Bangli," kata Karna setelah dikonfirmasi IDN Times, Kamis malam.