Warga Desa Kukuh di Tabanan Geruduk Acara Vaksinasi Rabies

Tabanan, IDN Times - Kasus gigitan positif rabies hewan penular rabies (HPR) di Bali tahun 2023 ini kembali merebak. Bahkan sudah ada empat kasus orang meninggal karena penyakit rabies. Untuk itu, pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten di Bali semakin menggalakkan vaksinasi rabies kepada HPR, khususnya anjing.
Termasuk kegiatan vaksinasi massal rabies yang berlangsung di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Rabu (5/7/2023) lalu. Warga Desa Kukuh tampak tidak ingin melewatkan kesempatan ini. Dari pagi, mereka sudah berkumpul di balai serbaguna Desa Kukuh. Tidak hanya anjing, warga juga membawa kucing kesayangannya untuk mendapatkan vaksinasi.
1. Warga tidak mau hewan kesayangannya terinfeksi rabies

Seorang warga Banjar Munggal, Desa Kukuh, Nadia, datang membawa anjing mini pom kesayangannya yang berusia dua tahun. Ini baru pertama kalinya ikut vaksinasi rabies. Usianya sudah dua tahun.
Nadia mengaku membawa anjingnya untuk mendapatkan vaksin rabies setelah banyaknya kasus rabies pada anjing belakangan ini.
"Anjing saya tidak pernah ke mana-mana sih. Diam di rumah saja. Tetapi tetap saja takut kalau kena. Apalagi kasus rabies lagi marak sekarang," ujarnya, Rabu (5/7/2023).
Tidak hanya pemilik anjing, pemilik kucing pun datang membawa hewan peliharannya untuk mendapatkan vaksin. Seperti Windiarta, warga Banjar Lodalang, Desa Kukuh.
"Kucing saya jenis domestik. Dulu, dia datang sendiri ke rumah. Karena kasihan, saya pelihara," kata Windiarta.
Untuk menjaga peliharaan dari rabies sekaligus melindungi anggota keluarga, ia lantas membawa kucingnya untuk vaksinasi.
"Kucingnya kan bergaul dan dekat sama anggota keluarga. Jadi selain melindungi kucing, juga melindungi anggota keluarga," terangnya.
Syarat HPR boleh divaksinasi adalah berusia di atas satu bulan dan dalam kondisi sehat. HPR yang hamil juga boleh mendapatkan vaksin.
2. Selain populasi anjing, Desa Kukuh memiliki populasi kera

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada, memaparkan, Desa Kukuh juga memiliki HPR berupa populasi kera, tepatnya di Daya Tarik Wisata (DTW) Alas Kedaton. Tentunya ini menjadi kekhawatiran tersendiri, apabila vurua rabies menular ke kera.
Namun tindakan vaksinasi ini sulit dilakukan, karena kera di Alas Kedaton pada dasarnya liar.
"Tetapi dari kasus positif pada kera biasanya mereka mendapatkan virus dari anjing. Sehingga satu penanganannya agar tidak menjangkit ke kera, tentunya kita memberikan vaksinasi kepada anjing. Sehingga kami saat ini terus dorong vaksinasi rabies pada anjing," ungkap Sunada.
3. Vaksinasi anjing di Bali mencapai 51 persen

Populasi anjing di Bali, menurut Sunada sekitsr 599 ribu ekor. Hingga saat ini yang sudah tervaksinasi sudah sekitar 51,45 persen.
"Setiap hari kita laksanakan vaksinasi rabies. Target tahun 2024 adalah tidak ada orang meninggal akibat rabies. Sementara target tahun 2028, kasus positif rabies baik di manusia maupun HPR tidak ada lagi," jelasnya.
Sementara stok vaksin di Kabupaten Tabanan sudah mencukupi. Pihaknya memiliki 120 dosis vaksin rabies untuk HPR, yang akan didistribusikan ke masing-masing kabupaten sesuai kebutuhan.
"Kenapa sesuai kebutuhan? Karena vaksin ini harus ada disimpan di tempat penyimpanan khusus. Untuk di Bali, tempat penyimpanan baru ada di Provinsi," katanya.
Acara vaksinasi massal di Desa Kukuh, pada Rabu (5/7/2023), telah diikuti oleh 83 ekor HPR yang sudah divaksinasi. Masing-masing terdiri dari 74 ekor anjing dan 9 ekor kucing.