Tekan Angka Perceraian, Desa Tegal Mengkeb Tabanan Sediakan Konsultasi

Diharapkan tak ada rumah tangga yang berakhir sia-sia

Tabanan, IDN Times - Menekan angka stunting, Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabuparen Tabanan, membuat program Semara Ratih. 

Ternyata selain untuk menekan angka stunting, Semara Ratih juga berefek pada penekanan angka perceraian di Desa Tegal Mengkeb.

Baca Juga: Cerita Chef Wayan, Sajikan Makanan untuk Spouse di KTT G20

1. Diharapkan menjalani program Semara Ratih tiga bulan sebelum pernikahan

Tekan Angka Perceraian, Desa Tegal Mengkeb Tabanan Sediakan KonsultasiIlustrasi upaya pencegahan stunting. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Perbekel Tegal Mengkeb, I Dewa Made Widarma, memaparkan program Semara Ratih di Desa Tegal Mengkeb dimulai pada tahun 2017. Nama Semara Ratih merupakan gabungan dari nama Dewa Semara dan Dewi Ratih yang merupakan simbol cinta kasih dan kesetiaan. 

Menurut Widarma, dibuatnya program ini di samping untuk mendukung program pemerintah pusat dalam menekan angka stunting, juga berdasarkan pengalaman hidupnya yang merasakan perceraian orangtuanya. Pernikahan ayahnya gagal hingga dua kali.

"Lewat program ini diharapkan tidak ada rumah tangga yang berakhir sia-sia," ujarnya, Kamis (17/11/2022)

Banyak pihak yang terlibat dalam Program Semara Ratih, mulai dari Dinas Kesehatan dalam hal ini Puskesmas, Bhabinkamtibmas, Desa Adat hingga Desa Dinas. Para calon pengantin di Desa Tegal Mengkeb diharapkan menjalani program Semara Ratih tiga bulan sebelum pernikahan.

2. Calon pengantin menjalani pemeriksaan kesehatan sampai konsultasi pernikahan

Tekan Angka Perceraian, Desa Tegal Mengkeb Tabanan Sediakan Konsultasiilustrasi konsultasi dokter (freepik.com/tirachardz)

Widarma menjelaskan calon pengantin di Desa Tegal Mengkeb wajib menjalani program Semara Ratih, antara lain: 

  • Calon pengantin menjalani pemeriksaan kesehatan reproduksi yang dilaksanakan oleh Puskemas. Calon pengantin juga akan diberikan edukasi mengenai kesehatan dan gizi, baik bagi ibu saat hamil dan untuk anaknya setelah lahir
  • Bhabinkamtibmas memberikan edukasi mengenai kekerasan dalam rumah tangga kepada calon pengantin, mengenai apa pemicu, bagaimana mencegah, dan akibatnya jika melakukan kekerasan dalam rumah tangga
  • Bendesa Adat memberikan konseling dan pendampingan mengenai kehidupan berumah tangga, bagaimana menjalani kehidupan bermasyarakat, serta kewajiban-kewajiban adat serta menyama braya  (kearifan lokal Bali yang di dalamnya mengandung nilai-nilai plural yang menganggap orang lain adalah saudara, sama dengan dirinya)
  • Pasangan calon pengantin juga akan menandatangi surat pernyataan bahwa mereka akan memilah sampah. Diharapkan ajaran inipun akan diturunkan pada generasi berikutnya
  • Setelah pasangan menikah, Perbekel akan menyerahkan akta perkawinan dan memberikan tanaman kejujuran.

"Tanaman kejujuran ini adalah pohon manggis. Ditanam di pekarangan rumah atau fasilitas umum jika tidak punya pekarangan. Pohon ini adalah simbol kejujuran dalam berumah tangga. Apabila ada konflik di rumah tangga, cobalah duduk  atau pandangi pohon kejujuran yang ditanam saat menikah. Diharapkan dengan ini pasangan akan tetap melanjutkan pernikahannya," jelas Widarma.

3. Program Semara Ratih tekan angka perceraian

Tekan Angka Perceraian, Desa Tegal Mengkeb Tabanan Sediakan KonsultasiIlustrasi perceraian (coodes.co.uk)

Sejak diterapkan sejak tahun 2017, angka perceraian di Desa Tegal Mengkeb turun drastis. Menurut Widarma sebelum program ini diterapkan, rata-rata perceraian yang terjadi di desa sebanyak lima kasus per tahun.

"Saat ini belum tercatat adanya perceraian. Selama tahun 2017 sampai sekarang, sudah ada 100 pernikahan yang menjalani program Semara Ratih," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Tabanan, dr. Nyoman Suratmika, konsultasi pernikahan penting dijalani calon pengantin untuk menyiapkan mereka dalam mengarungi rumah tangga baik siap dari segi kesehatan, ekonomi dan pengetahuan akan gizi yang baik bagi ibu hamil dan janinnya.

Dengan siapnya calon pengantin, maka tentu siap saat memiliki keturunan sehingga melahirkan bayi yang sehat. Hal ini tentu menekan angka stunting yang menjadi program pemerintah pusat.

"Program Semara Ratih di Desa Tegal Mengkeb ini rencananya akan diadopsi untuk diterapkan di Kabupaten Tabanan. Cuma tunggu launching saja," ujar Suratmika belum lama ini.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya