7 Hektare Tanaman Padi di Tabanan Rusak Diserang Tikus

Bisa memanfaatkan Burung Hantu sih tapi dananya lumayan

Tabanan, IDN Times - Serangan tikus menyebabkan tujuh hektare tanaman padi di Kabupaten Tabanan rusak berat. Masing-masing lima hektare tanaman padi di Kecamatan Marga, dan dua hektare di Kecamatan Baturiti. Serangan itu terjadi sejak triwulan pertama 2022.

Sedangkan tanaman padi di Subak Pengembungan, Kecamatan Marga, lolos dari serangan tikus. Sebab mereka melepas predator tikus yaitu burung hantu jenis tyto alba atau juga biasa disebut celepuk.

Baca Juga: PTM di Tabanan Dibuka, Pelanggar Prokes Dikenakan Sanksi

1. Tanaman padi di Kecamatan Marga dan Baturiti mengalami rusak berat hingga ringan karena serangan tikus

7 Hektare Tanaman Padi di Tabanan Rusak Diserang TikusSawah di Kabupaten Tabanan. (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Berdasarkan data Dinas Pertanian Tabanan, Kecamatan Marga dari total luas 1.007 hektare lahan padi, sebanyak 5 hektare di antaranya rusak berat akibat serangan tikus dan 23 hektare rusak ringan. Kerusakan tanaman padi di Kecamatan Marga juga dipicu adanya serangan hama wereng batang cokelat (WBC) dengan kategori ringan seluas 1 hektare.

Sementara di Kecamatan Baturiti dari total luas 780 hektare tanam padi, 2 hektare di antaranya rusak berat karena serangan tikus, rusak sedang seluas 2 hektare, dan rusak  ringan seluas 20 hektare.

Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Nyoman Budana, mengatakan ada kriteria untuk menilai kerusakan akibat serangan hama yakni ringan, sedang, berat, dan puso.

"Semua itu ada hitung-hitungannya, salah satunya mengacu pada luas lahan yang terdampak,” katanya, Senin (4/4/2022).

Meskipun ada yang mengalami rusak berat, namun kerusakan tanaman padi yang diakibatkan oleh serangan hama belum mengakibatkan puso atau gagal panen.

"Hanya untuk yang rusak berat ini jumlah hasil panen yang didapat petani sangat kecil," ujarnya.

Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Sumber Air Permukaan di Tabanan Keruh

2. Petani diharapkan menerapkan upaya pengendalian tikus

7 Hektare Tanaman Padi di Tabanan Rusak Diserang TikusSawah di Tabanan. (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Agar tanaman padi terhindar dari serangan tikus, Budana menyarankan petani untuk melakukan upaya pengendalian tikus seperti melakukan penggropyokan atau memasang umpan, hingga melakukan pembersihan di pematang sawah sebelum mengolah tanah atau pada saat baru panen. Selain itu, selalu menjaga sanitasi lingkungan dan mengatur pola tanam.

Ia melanjutkan, sebaiknya penanaman padi di masing-masing subak dilakukan secara bersamaan. Paling tidak selisihnya satu sampai dua minggu. Selain itu menerapkan pola tanam padi dua kali kemudian palawija, atau menanam padi kemudian diselingi oleh tanaman palawija dan menanam padi kembali pada periode selanjutnya.

Ia berharap, intensitas hujan pada musim tanam berikutnya dalam kondisi normal, tidak diwarnai musim hujan yang panjang.

”Dalam kondisi cuaca yang normal, mudah-mudahan bisa menaikkan produksi padi di Kabupaten Tabanan dibanding sebelumnya,” jelas Budana.

3. Subak Pengembungan terhindar dari serangan tikus

7 Hektare Tanaman Padi di Tabanan Rusak Diserang TikusBurung hantu (tyto alba), predator alami yang diberdayakan oleh Asian Agri sebagai pembasmi hama tikus di perkebunan kelapa sawit. (Dok. Asian Agri)

Meskipun secara keseluruhan Kecamatan Marga mendapatkan serangan tikus dengan intensitas kerusakan berat, namun Subak Pengembungan yang berlokasi di Desa Tegal Jadi, Kecamatan Marga, tanaman padinya lolos dari serangan tikus.

"Astungkara sampai saat ini belum ada serangan tikus pada tanaman padi," ujar Pekaseh Subak Pengembungan, Made Muliana.

Namun ia mengakui, serangan tikus sempat menyerang tanaman jagung di Subak Pengembungan pada Desember 2021 lalu, meski kerusakan yang diakibatkan tidak parah dan tidak luas.

"Sempat ada serangan tikus pada tanaman jagung pada Desember 2021 kemarin, tetapi tidak berat, dan tidak berpengaruh pada hasil panen," ungkapnya.

Menurutnya, serangan tikus bisa ditekan karena selain melakukan upaya pengendalian hama yang disarankan Dinas Pertanian Tabanan, pihak Subak Pengembungan tahun lalu telah melepaskan sepasang burung hantu tyto alba atau celepuk.

"Adanya burung hantu ini membantu menekan serangan tikus di subak kami. Kemarin jagungnya diserang karena diduga tanamannya tinggi. Jadi burung hantunya agak susah memburu tikus," terang Muliana.

Subak Pengembungan ingin melepas burung hantu tyto alba lagi, namun tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat karena terbentur dana. Sebab untuk melepas sepasang burung hantu tyto alba memerlukan dana sekitar Rp5 juta sampai Rp7 juta. Dana tersebut untuk pengadaan burung dan sarangnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya