Ingat Ya, Masyarakat Tabanan Diminta Waspada Meskipun Kasus DBD Turun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Demam berdarah denque (DBD) adalah penyakit endemis di Bali. Namun di awal tahun 2021 ini, kasus DBD menurun secara drastis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tabanan, kasus DBD pada tiga bulan pertama hanya sebanyak 10 kasus. Meskipun menurun, bukan berarti masyarakat melonggarkan kewaspadaan terhadap penyakit ini. Karena diprediksi memasuki musim penghujan akan terjadi peningkatan.
Baca Juga: Tanam Porang di Lahan Tidak Produktif Bisa Menghasilkan Uang Lho
1. Kasus DBD mengalami penurunan jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika, pernah memaparkannya pada Jumat (23/4/2021), bahwa pada awal tahun 2021 kasus DBD mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. Berdasarkan data kasus DBD tahun 2020 yaitu:
- Januari: 18 kasus
- Februari: 56 kasus
- Maret: 84 kasus.
Sementara data kasus DBD tahun 2021 adalah:
- Januari: 0 kasus
- Februari: 2 kasus
- Maret: 8 kasus.
Baca Juga: 5 Cara Mencegah DBD, Sering Fogging Justru Tak Disarankan
2. Penerapan prokes COVID-19 berefek pada penurunan penyakit karena virus
Menurut Suratmika, hal yang berkontribusi dalam penurunan kasus DBD ini karena masyarakat menerapkan protokol kesehatan (Prokes) untuk mencegah COVID-19.
"Secara tidak langsung kebiasaan tersebut juga menghindari masyarakat dari penyakit yang dikarenakan virus lainnya. Salah satunya DBD," paparnya.
DBD sendiri merupakan penyakit karena virus yang sebenarnya bisa sembuh sendiri jika daya tahan tubuh sedang bagus.
"Saat ini masyarakat lebih menjaga kondisi tubuhnya untuk terhindari dari COVID-19. Sehingga rata-rata daya tahan tubuhnya bagus. Hal ini menjadi tameng dari penyakit akibat virus lainnya," kata Suratmika.
3. Tetap waspada adanya peningkatan kasus ketika memasuki musim penghujan
Meski demikian, faktor penyebab DBD juga karena cuaca. Memasuki musim hujan, kasus ini cenderung meningkat karena perkembangan vektor nyamuk Aedes aegipty dan didukung oleh adanya musim hujan. Untuk itu, kata Suratmika, masyarakat diharuskan tetap waspada dan tetap menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus.
"Memasuki musim penghujan biasanya kasus DBD meningkat. Karena itu masyarakat harus tetap waspada dan tetap terapkan PSN di lingkungan rumahnya masing-masing secara rutin," terangnya.