Penyakit Sifilis di Tabanan Didominasi Perempuan

Bali masuk 5 besar kasus Sifilis terbanyak pada tahun 2022

Tabanan, IDN Times - Provinsi Bali masuk peringkat lima besar dengan kasus Sifilis terbanyak pada tahun 2022, yaitu tercatat ada 1.300 kasus. Kabupaten Tabanan tidak luput dari penyakit yang sering dinamakan sebagai Raja Singa ini.

Pada tahun 2022, kasus Sifilis di Kabupaten Tabanan tercatat 27 kasus yang didominasi oleh perempuan. Banyaknya data perempuan yang menderita Sifilis di Kabupaten Tabanan ini karena adanya program triple eliminasi kehamilan yang dilakukan oleh ibu hamil.

Baca Juga: Vaksinasi HPV Untuk Anak Perempuan, Amankah?

1. Triple eliminasi pada ibu hamil menyasar penyakit HIV, Sifilis, dan Hepatitis

Penyakit Sifilis di Tabanan Didominasi Perempuanilustrasi ibu hamil (IDN Times/Arief Rahmat)

Kabupaten Tabanan mencatat 27 kasus Sifilis pada tahun 2022, dan tahun 2023 ini baru ditemukan 10 kasus. Jumlah kasus itu didominasi oleh perempuan. Menurut Kepala Bidang Penanganan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Tabanan, dr I Ketut Nariana, data itu muncul karena program triple eliminasi kehamilan yang pada ibu hamil.

"Jadi sekarang, setiap ibu hamil wajib menjalani screening untuk tiga penyakit yaitu HIV, Sifilis, dan Hepatitis yang dinamakan program triple eliminasi," ujarnya, Rabu (31/5/2023).

Pada tahun 2022, ibu hamil yang menjalani screening sebanyak 4.610 orang. Sedangkan dari Januari hingga April 2023 sebanyak 1.547 ibu hamil.

"Karena itu kebanyakan kasus Sifilis ditemukan pada perempuan. Karena saat hamil mereka menjalani screening," jelas Nariana.

2. Penyebab dan gejala Sifilis

Penyakit Sifilis di Tabanan Didominasi Perempuanilustrasi tanda dan gejala sifilis atau penyakit raja singa (freepik.com/freepik)

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan, dr Ni Made Indah Puspasari SpKK, menjelaskan Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Bakteri Treponema Palidum. Penyakit ini dapat menyerang laki-laki dan perempuan dari segala usia. Penularan utamanya berasal dari hubungan seksual. Selain itu, Sifilis bisa ditularkan melalui transfusi darah yang terkontaminasi, dan dari ibu ke bayi yang dikandungnya.

Gejala Sifilis menurut Indah dibagi menjadi empat, yaitu:

  • Sifilis Primer: gejala timbul satu minggu sampai beberapa minggu setelah terinfeksi bakteri. Gejalanya berupa luka borok di tempat masuknya bakteri, biasanya di alat kelamin seperti penis atau vagina, mulut rahim, dan anus. Luka ini dapat menghilang tanpa pengobatan. Penderita sering abai dan menganggap bahwa penyakitnya telah sembuh. Padahal kenyataannya, penyakit ini terus berkembang ke stadium berikutnya
  • Sifilis Sekunder: gejalanya timbul apabila Sifilis Primer tidak diobati sekitar 2-6 bulan. Gejalanya berupa bercak merah di seluruh tubuh, termasuk telapak tangan dan kaki. Terjadi pembesaran kelenjar getah bening
  • Sifilis Laten: hilangnya semua gejala akibat Sifilis. Pada fase ini, pasien sering tidak sadar bahwa sedang menderita atau terinfeksi Sifilis, dan dapat menularkan ke orang lain
  • Sifilis Tersier: gejalanya muncul 3-15 tahun setelah infeksi pertama. Gejalanya berupa benjolan atau tumor yang besar dan merusak jaringan kulit, otot atau tulang, menyerang sistem saraf pusat, jantung, serta pembuluh darah.

3. Penyakit Sifilis bisa disembuhkan

Penyakit Sifilis di Tabanan Didominasi PerempuanPixabay/Steve Buissinne

Penyakit Sifilis, kata Indah masih bisa diobati apabila pasien menjalani pengobatan lebih dini dan tidak putus. Pengobatannya bisa dengan injeksi antibiotika, atau tablet antibiotika.

Pengobatan injeksi antibiotika dilakukan selama tiga minggu berturut-turut. Sedangkan pengobatan dengan tablet antibiotika diminum selama satu bulan.

"Pengobatan ini tidak boleh putus. Namun diutamakan melakukan pengobatan dengan injeksi antibiotika. Baru disarankan dengan pengobatan tablet kalau ada alergi," katanya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya