RSUD Nyitdah Ganti Nama Menjadi RSUD Singasana

Udah 3 kali ganti nama tapi pelayanannya harus lebih baik ya

Tabanan, IDN Times - Untuk memenuhi kebutuhan tempat tidur rawat inap di Kabupaten Tabanan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan membangun rumah sakit di lahan seluas tujuh hektare yang berlokasi di Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri tahun 2016. Tempat ini lalu diberi nama Rumah Sakit (RS) Nyitdah.

Pada Selasa (29/11/2022), tepat pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-529 Kota Tabanan, rumah sakit ini ketiga kalinya berganti nama menjadi RS Singasana.

Baca Juga: Patung Wisnu Murti Resmi Berdiri Lagi di Kediri Tabanan

1. Ini sudah keempat kalinya berganti nama dan sekarang menjadi RSUD Singasana

RSUD Nyitdah Ganti Nama Menjadi RSUD SingasanaRSUD Singasana (Dok.IDN Times/Humas RSUD Singasana)

Direktur RS Singasana, dr I Wayan Doddy Setiawan, mengatakan rumah sakit ini berdiri pada tanggal 3 November  2016. Pada saat itu rumah sakit mulai beroperasi berdasarkan Surat Izin Operasional Rumah Sakit Nomor 503/6170/ Dikes/2016 tanggal 18 November 2016 dengan nama UPT (Unit Pelaksana Teknis) Rumah Sakit Nyitdah. Sehingga setiap tanggal 18 Nopember ditetapkan sebagai hari jadi rumah sakit yang berdiri di lahan seluas 7 hektare ini.

Pada tanggal 14 Agustus 2018, namanya berubah menjadi UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Rumah Sakit Nyitdah. Tanggal 10 Juni 2020, berubah menjadi RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Nyitdah. Kemudian pada 29 November 2022, berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Singasana.

Dengan berubahnya menjadi RS Singasana, itu artinya rumah sakit ini sudah berganti nama tiga kali. Sebab Dengan berubahnya menjadi RS Singasana, itu artinya rumah sakit ini sudah berganti nama tiga kali. Sebab penamaan UPT dan UPTD dianggap sama. 

"Kalau dilihat dari hal ini, sampai saat ini telah berubah nama sebanyak tiga kali," ujar Doddy, Selasa (29/11/2022).

2. Singasana diambil dari nama Ibu Kota Tabanan, namun kurang familiar di telinga masyarakat

RSUD Nyitdah Ganti Nama Menjadi RSUD SingasanaSuasana RSUD Singasana (Dok.IDN Times/Humas RSUD Singasana)

Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya, mengatakan identitas “Singasana” dipilih bertepatan dengan digelorakannya nama “Singasana” sebagai nama Ibu Kota Tabanan.  Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2010 menyebutkan, bahwa nama Ibu Kota Tabanan adalah Singasana.

"Namun nama ini kurang familiar di masyarakat sebagai identitas nama Kota Tabanan. Sehingga saat ini mulai digelorakan kembali. Salah satunya dengan memberikan nama Singasana kepada rumah sakit ini sebagai identitas," kata Sanjaya, Selasa (29/11/2022).

Singasana merupakan nama yang diturunkan oleh leluhur dan patut dibanggakan. Sehingga Sanjaya memanfaatkan tahun ini sebagai momentum bersejarah untuk mengumandangkan nama Singasana.

"Kita kumandangkan nama Singasana di tahun 2022 ini. Kebetulan RS Nyitdah sebelumnya tidak memiliki nama. Karena Nyitdah adalah sebuah Desa di (Kecamatan) Kediri. Jadi dengan menamakan rumah sakit ini dengan RSUD Singasana menjadi momentum bersejarah untuk mengangkat dan menggelorakan nama Singasana," jelasnya.

3. RSUD Singasana saat ini merupakan rumah sakit tipe C

RSUD Nyitdah Ganti Nama Menjadi RSUD SingasanaPelayanan di RSUD Singasana (Dok.IDN Times/Humas RSUD Singasana)

RSUD Singasana saat ini telah menyandang predikat sebagai rumah sakit tipe  C. Jumlah tempat tidur RSUD Singasana sampai sekarang berjumlah 107 unit, dengan pelayanan:

  • Poliklinik kandungan & kebidanan
  • Poliklinik anak
  • Penyakit dalam, kulit dan kelamin
  • Poliklinik urologi
  • Poliklinik umum
  • Poliklonik THT
  • Poliklonik bedah
  • Poliklonik saraf
  • Poliklonik paru
  • Poliklonik gigi dan mulut
  • Poliklonik anastesi
  • Poliklonik mata
  • Poliklonik fisioterapi
  • Poliklonik gizi
  • Unit laboratorium dan unit radiologi.

Sedangkan jumlah dokter spesialisnya sebanyak 23 orang. RS Singasana berencana mengembangkan poliklinik orthopedi, jantung, dan jiwa.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya