Rasa Aman di Tanah Lot yang Dikelilingi Tebing Curam

Manajemen memasang pagar pengaman untuk keselamatan

Tabanan, IDN Times - Kecelakaan di tempat pariwisata tengah menjadi sorotan setelah insiden pecahnya jembatan kaca The Geong di hutan pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas dan menewakan 1 orang. Pengelola tempat wisata, termasuk Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, kembali memeriksa dan meningkatkan sektor keamanan.

DTW Tanah Lot yang dikenal dengan pemandangan laut serta Pura Tanah Lot berada di Kabupaten Tabanan, tepatnya di Desa Beraban, Kecamatan Kediri. 

Di sini, kecelakaan pun pernah terjadi. Desember 2015, ada wisatawan yang jatuh dari atas tebing karena asyik berfoto selfie. Untuk mencegah kasus serupa terjadi lagi, pihak manajemen DTW Tanah Lot melakukan beberapa langkah pencegahan.

Baca Juga: Lift Resort di Ubud Terjun ke Jurang 100 Meter, 5 Karyawan Tewas

1. Tebing curam menjadi spot berbahaya bagi wisatawan di DTW Tanah Lot

Rasa Aman di Tanah Lot yang Dikelilingi Tebing CuramDTW Tanah Lot (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Kasus kecelakaan tahun 2015 itu bermula ketika wisatawan asal China, Qi Ruiling (57) bersama rekannya Zeng Fang asyik befoto selfie di atas tebing. Keduanya kemudian terpeleset dan jatuh dari tebing setinggi 15 meter di Pura Batu Bolong yang berada di kawasan DTW Tanah Lot. Qi Ruiling meninggal dunia, sementara Zeng Fang berhasil diselamatkan.

Asisten Manajer DTW Tanah Lot, I Putu Toni Wirawan menegaskan, tebing yang curam merupakan spot yang berbahaya dan harus dihindari pengunjung. "Selain itu ombak juga begitu kuat dan bisa datang tiba-tiba disertai arus kuat Pantai Selatan," ujarnya.

2. Pengelola memasang tanda peringatan dan pagar pembatas di sepanjang tebing

Rasa Aman di Tanah Lot yang Dikelilingi Tebing CuramDTW Tanah Lot (Dok.IDN Times/Humas Tanah Lot)

Untuk menjaga keselamatan pengunjung DTW Tanah Lot, pihak manajemen memasang tanda peringatan dan pagar pembatas di sepanjang tebing. Sebetulnya, kata dia, upaya pengamanan ini sudah ada sejak lama. "Tetapi masih ada wisatawan yang bandel dan susah untuk diimbau," ujarnya.

Untuk itu selain memasang pagar pengaman, pengelola juga mengintensifkan patroli tugas keamanan--baik pagi dan malam. Ada 21 orang staf keamanan dan 9 life guard yang bersiaga di DTW Tanah Lot.

"Untuk menghindari wisatawan berfoto di atas tebing, kami di DTW Tanah Lot juga menyiapkan titik-titik berfoto yang aman. Total ada enam titik, tetapi wisatawan bebas mau foto dimana saja, asal masih dalam jarak aman," ujarnya.

3. Wisatawan hanya dibatasi masuk hingga jaba Pura

Rasa Aman di Tanah Lot yang Dikelilingi Tebing CuramPura Batu Bolong (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Upaya pengamanan wisatawan di DTW Tanah Lot juga diambil dengan membatasi akses masuk wisatawan di areal pura yang ada di DTW Tanah Lot. Hal ini sesuai surat keputusan (SK) Gubernur Bali, di mana wisatawan hanya diperbolehkan masuk hingga bagian jaba atau luar pura.

Seperti diketahui pura di Bali dibagi atas tiga bagian, yaitu kaba (bagian luar), madya mandala (area tengah), dan  utama mandala (area utama).

Menurut Toni semenjak kasus wisatawan jatuh dari tebing pada Desember 2015 sudah tidak ada lagi kasus wisatawan jatuh dari tebing di DTW Tanah Lot hingga hingga saat ini. "Imbauan terus dilakukan begitu juga patroli dari petugas keamanan di DTW Tanah Lot," ujarnya. 

Baca Juga: Modus Mekanik dan Owner Ayuterra Resort, Hingga Lift Jatuh

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya