Pengobatan Kestrad di RSUD Singasana Tabanan Belum Banyak Peminat

Kestrad adalah layananan kesehatan tradisional

Tabanan, IDN Times - Gubernur Bali Wayan Koster berharap pengobatan tradisional Bali sejajar dengan pengobatan medis. Untuk itu, beberapa rumah sakit di Bali sudah mengembangkan layananan kesehatan tradisional (kestrad). 

Salah satu rumah sakit yang memberikan layanan kesehatan tradisional ini adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Singasana Tabanan. Sejak Maret 2023, RSUD Singasana mengembangkan layanan Kestrad yang diberi nama Klinik Subali (Singasana Usada Bali).

Hingga saat ini, layanan Kestrad di Klinik Subali dinilai  masih belum diminati warga. Hal ini karena layanan kesehatan ini belum tertanggung dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Juga: 9 Raja Denpasar dari Puri Agung Denpasar

1. Ada dua jenis pengobatan di Klinik Subali

Pengobatan Kestrad di RSUD Singasana Tabanan Belum Banyak Peminatgeogle

Direktur RSUD Singasana, I Wayan Doddy Setiawan memaparkan, di klinik Subali baru dikembangkan dua layanan, yaitu hipnoterapi dan konsultasi obat herbal.

Layanan hipnoterapi ini lebih ke penanganan kesehatan seperti gangguan cemas, susah tidur, fobia, masalah kejiwaan, hingga depresi. Sementara layanan konsultasi herbal lebih ke penyediaan obat tradisional yang sudah terdaftar di Dinas Kesehatan sehingga aman untuk dikonsumsi.

"Untuk layanan hipnoterapi ini kami sudah punya dokter spesialis kejiwaan yang bersertifikat untuk memberikan layanan ini," kata Doddy, Kamis (10/8/2023).

2. Rata-rata, ada 5 pasien per hari yang mengakses layanan hipnoterapi

Pengobatan Kestrad di RSUD Singasana Tabanan Belum Banyak Peminatilustrasi laki-laki sedang konsultasi psikologi (Pexels/cottonbro)

Doddy mengakui, sejak buka lima bulan lalu, layanan kesehatan tradisional ini belum diminati karena belum tertanggung BPJS Kesehatan. "Jadi jika masyarakat ingin langsung mendapatkan layanan ini statusnya pasien umum, karena belum ditanggung oleh BPJS Kesehatan," kata dia. 

Pembiayaan layanan hipnoterapi, menurut Doddy, bisa ditanggung BPJS Kesehatan apabila ada pasien kejiwaan yang berobat ke poliklinik jiwa, lalu disarankan untuk menjalani hipnoterapi.

"Saat ini,  pasien poliklinik jiwa yang menjalani hipnoterapi di RSUD Singasana rata-rata lima pasien per hari," jelas Doddy.

Layanan hipnoterapi di RSUD Singasana juga biasanya diberikan kepada pasien yang hendak menjalani operasi. "Hipnoterapi dianjurkan untuk pasien yang mengalami kecemasan saat menjalani operasi. Dengan hipnoterapi, pasien akan merasa tenang dan rileks," tambah Doddy. 

3. Pengelola RSUD Singasana mengembangkan layanan pendaftaran online lewat aplikasi Hi Dok

Pengobatan Kestrad di RSUD Singasana Tabanan Belum Banyak Peminatilustrasi aplikasi-aplikasi (pixabay.com/JESHOOTS-com)

Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan layanan hipnoterapi atau layanan kesehatan lain di RSUD Singasana, kata Doddy, saat ini tidak perlu repot-repot datang untuk mengambil nomor antrean. RSUD Singasana sudah mengembangkan inovasi pendaftaran secara online lewat aplikasi Hi Dok.

Aplikasi ini, kata dia, sudah ada di Play Store. Dengan demikian, pasien bisa mendaftar secara online dan menentukan sendiri kapan akan konsultasi. "Nanti pasien akan diberikan barcode untuk di-scan di RSUD Singasana," jelas Doddy.

Baca Juga: WNA Diperkosa Driver Ojol di Bali, Korban Sempat Dibanting

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya