Pelihara Ikan di Parit, Cegah Buang Sampah Sembarangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDNTimes - Warga di Desa Tegal Jadi Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan punya cara unik untuk mencegah orang buang sampah sembarangan. Caranya, mereka memelihara ikan di seluruh parit desa.
Terobosan ini sudah berlangsung sejak 1,5 tahun lalu dan terus dipertahankan hingga kini. Simak ulasannya.
1. Ada ratusan ekor ikan yang disebar di parit dalam Program Sebar Ikan
Koordinator Lapangan Pokdarwis Taman Gria, I Putu Suarsana mengatakan pihaknya melakukan Program Sebar Ikan ini dari depan kantor Desa Tegal Jadi hingga saluran air menuju Subak Pengembungan.
Ikan yang disebar adalah ikan jenis nila dan karpel berukuran sedang dengan jumlahnya lumayan banyak. "Ada ratusan ikan yang disebar," ujarnya, Kamis (31/8/2023)
2. Program sebar ikan dapat dukungan desa adat
Suarsana melanjutkan, gagasan lepas ikan di parit ini adalah bagian dari edukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Setelah berjalan 1,5 tahun, menurut dia, aktivitas masyarakat untuk membuang sampah menurun drastis.
"Ditambah lagi kegiatan pengolahan sampah di bank sampah semakin efektif. Terlebih lagi di Desa Tegal Jadi sudah memiliki kader bank sampah yang juga mendukung program sebar ikan di parit," ujarnya.
Gagasan inovatif Pokdarwis juga mendapatkan dukungan dari desa adat setempat, bahkan dikuatkan dalam bentuk perarem atau aturan adat. Artinya, jika ada yang kedapatan mencuri atau mengambil ikan dengan sengaja bakal dikenakan sanksi.
Sanskinya membayar denda sesuai harga ikan yang dicuri. "Desa kami terdiri dari tiga desa adat, dan sudah saling keterkaitan dengan program sebar ikan di parit," ujar Suarsana.
3. Lewat program ini, Suarsana berharap masyarakat semakin sadar untuk tidak buang sampah sembarangan
Dia berharap program ini bisa semakin menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan program ini benar-benar menjadi bahan edukasi.
"Apalagi dengan adanya perarem, kini masyarakat sudah mulai enggan membuang sampah ke parit, termasuk kegiatan setrum ikan di wilayah Tegal Jadi juga berkurang. Dulu di kawasan Subak Pengembungan marak dijadikan lokasi setrum ikan sehingga ikan yang kecil-kecil ikut mati," kata Suarsana.
Saat ini ikan yang sedang disebar di parit tersebut masih berukuran sedang sehingga belum bisa dipanen. Namun sejak 1,5 tahun program ini dibuat, warga sudah sempat melakukan panen sebanyak 2 kali.
"Kami dari Pokdarwis Taman Gria juga melakukan pembibitan ikan. Jadi begitu ikan yang disebar telah dipanen, maka bibit baru kembali disebar. Panen biasanya 6 bulan sampai 7 bulan," ujar Suarsana.
Baca Juga: Lapas Tabanan Serahkan 129 Nama Pemilih ke KPU Tabanan