Para Pria di Tabanan Lebih Pilih Kondom Daripada Vasektomi

Pemerintah berusaha mengajak pria menyukseskan program KB

Tabanan, IDN Times - Pemerintah menargetkan peningkatan penggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) bagi pasangan usia subur di Indonesia. MKJP dikelompokan menjadi dua. Pertama adalah MKJP nonpermanen (Reversibel) yang terdiri dari IUD dan implan. Kedua, MKJP permanen (Ireversibel) yaitu vasektomi atau medis operasi pria (MOP), dan medis operasi wanita (MOW).

Dari keempat jenis MKJP tersebut, tercatat nihil pria yang melaksanakan MOP pada tahun 2020. Padahal MOP adalah usaha pemerintah untuk mengajak para pria berperan serta dalam program Keluarga Berencana (KB).

1. Pemerintah menargetkan lima MOP untuk Kabupaten Tabanan pada tahun 2020

Para Pria di Tabanan Lebih Pilih Kondom Daripada VasektomiVasektomi MOP (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tabanan, dr Ni Luh Gede Sukardiasih, mengatakan pemerintah setiap tahunnya menargetkan akspetor KB untuk MOP.

"Tahun 2020 ditargetkan lima. Tetapi tidak ada satupun yang mau menjalani MOP tahun tersebut," ujar Sukardiasih, Minggu (14/2/2021).

Penyebabnya karena pandemik yang membuat sosialisasi ke lapangan menjadi terbatas, dan risiko penularan COVID-19 cukup besar melalui operasi.

"MOP ini kan metodenya lewat operasi. Karena bukan kasus urgent dan risiko terjadinya penularan COVID-19 juga lebih besar, sehingga target tahun ini untuk MOP tidak tercapai," katanya.

Hal ini jelas berbeda dari tahun 2019 yang berhasil mencapai target. Ada enam akseptor baru yang menjalani MOP.

Baca Juga: Tabanan Kembali Dapat Dana Desa Untuk Padat Karya dan BLT

2. Akseptor KB lebih memilih metode kontrasepsi suntik

Para Pria di Tabanan Lebih Pilih Kondom Daripada VasektomiIlustrasi Menyuntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan data sepanjang tahun 2020 lalu tercatat ada 2.613 akseptor KB yang baru. Rincian metode kontrasepsinya adalah:

  • IUD: 536 orang
  • MOW: 251 orang
  • MOP: -
  • Kondom: 122 orang
  • Implant: 99 orang
  • Suntik: 1.348 orang
  • Pil: 257 orang.

Menurut Sukardiasih, kebanyakan akseptor KB baru memilih metode kontrasepsi suntik dengan alasan lebih praktis. Metode kontrasepsi suntik ada yang 12 minggu sekali, tetapi ada juga yang satu bulan sekali. Selain praktis, juga dianggap efektif untuk mencegah kehamilan selama tidak telat jadwal suntiknya.

3. Pemerintah akan meningkatkan pelayanan MKJP tahun ini

Para Pria di Tabanan Lebih Pilih Kondom Daripada VasektomiUnsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tabanan akan meningkatkan kegiatan pelayanan MKJP tahun ini. Untuk yang lokasi daerahnya jauh, akan mendapatkan layanan menggunakan mobil pelayanan keliling bekerja sama dengan puskesmas.

Saat ini Petugas Petugas Lapangan KB (PLKB) sudah mulai turun ke lapangan untuk menemukan akseptor baru.

"Beberapa sudah dapat, seperti di Kecamatan Pupuan ada tujuh akseptor baru untuk MKJP implan dan IUD sebanyak empat orang. Serta ada enam yang memilih metode kontrasepsi suntik. Nantinya semua didata per kecamatan dan dibuat jadwal layanan berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan setempat," kata Sukardiasih.

Bagi masyarakat yang tahun ini hendak mengikuti MKJP, bisa langsung datang ke kantor penyuluh KB untuk mendaftar dan menjalani konsultasi. Kantor Penyuluh KB ada di masing-masing kecamatan, atau bisa juga menghubungi penyuluh KB maupun PLKB di desa masing-masing.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya